Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mancini Juara Euro 2020: Trofi untuk Sampdoria dan Paolo Mantovani

Kompas.com - 12/07/2021, 22:20 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Roberto Mancini mendedikasikan gelar juara Euro 2020 untuk Sampdoria dan Paolo Mantovani. Siapa Paolo Mantovani?

Italia asuhan Roberto Mancini berhasil menjadi juara Euro 2020 usai menekuk Inggris via kemenangan adu penalti 3-2 pada laga final di Stadion Wembley, Minggu (11/7/2021) waktu setempat atau Senin (12/7/2021) dini hari WIB.

Adu penalti harus dijalani mengingat dua kesebelasan bermain imbang 1-1 selama 120 menit bertanding.

Keberhasilan Italia menjadi juara Euro 2020 secara otomatis menaruh nama Roberto Mancini dalam buku legenda Gli Azzurri.

Apalagi, Italia asuhan Mancini menjadi juara pada 11 Juli, tanggal serupa ketika Gli Azzurri tampil sebagai kampiun Piala Dunia 1982.

Baca juga: 5 Langkah Krusial Roberto Mancini untuk Timnas Italia di Euro 2020

Catatan impresif berupa status tak terkalahkan dalam 34 laga beruntun mengiringi pesta juara Euro 2020 Italia di Stadion Wembley.

Dalam konferensi pers setelah laga final Euro 2020 antara Italia vs Inggris, Roberto Mancini mengungkapkan kepada siapa dirinya secara khusus mendedikasikan keberhasilan ini.

“Kepada siapa saya mempersembahkan kesuksesan ini? Saya ulangi, kepada semua publik Italia,” kata Mancini.

“Namun, saya juga ingin mendedikasikannya kepada Paolo Mantovani yang berada di sini bersama saya ketika kami kalah di final (Piala Champions) melawan Barcelona.”

“Juga kepada Sampdoria, secuplik persembahan ada untuk mereka dan keluarga saya,” kata Mancini.

Siapa Paolo Mantovani? Figur yang disebut Mancini tersebut adalah Presiden Sampdoria pada saat klub asal Genoa itu berada dalam masa paling gemilang.

Mantovani pula yang merekrut Mancini muda dari Bologna pada 1982. Pria yang telah meninggal dunia pada 1993 itu, memimpin Sampdoria menggemparkan Italia dengan meraih scudetto musim 1990-1991.

Baca juga: Italia Vs Inggris: Wembley dan Misi Penebusan Gol Kembar Sampdoria

Mancini yang berposisi sebagai penyerang merupakan tulang punggung Sampdoria waktu itu, bersama dengan Gianluca Vialli. Kolaborasi keduanya sering disebut sebagai Il Gemelli del Gol (Gol Kembar).

Bahkan, Mantovani sampai menamai dua anjing peliharaannya dengan nama Roby dan Luca, merujuk kepada nama depan Mancini-Vialli.

Kesuksesan Sampdoria berlanjut dengan keberhasilan menembus final Piala Champions 1992. Blucerchiati, julukan Sampdoria, berhadapan dengan Barcelona asuhan Johan Cruyff.

Baca juga: Italia Juara Euro 2020: Magi Tikitalia dan Kredo Sepak Bola Keluarga

Final yang berlangsung di Stadion Wembley, arena serupa partai puncak Euro 2020 itu, berakhir getir untuk Sampdoria.

Blucerchiati kalah 0-1 akibat gol Ronald Koeman pada babak perpanjangan waktu. Kekalahan itu disebut Mancini menjadi penyesalan terbesar dalam kariernya sebagai pesepak bola.

“Tiga puluh tahun lalu saya menangis di sini, hari ini saya menangis lagi,” kata Mancini dalam konferensi pers usai final Euro 2020.

Pada 1992, air mata yang keluar dari mata Mancini merupakan ekspresi kesedihan. Namun, pada 11 Juli 2021, tangisan Mancini mewakili sebuah kelegaan dan ujung dari misi penebusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Australia Pukul 20.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Australia Pukul 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Larangan STY demi Poin Perdana

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Larangan STY demi Poin Perdana

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Ancaman Olyroos ke Gawang Garuda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Ancaman Olyroos ke Gawang Garuda

Timnas Indonesia
Teco Harap Tak Ada Match Fixing di Laga Krusial Liga 1 2024

Teco Harap Tak Ada Match Fixing di Laga Krusial Liga 1 2024

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Dukungan 3.000 Suporter untuk Garuda Muda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Dukungan 3.000 Suporter untuk Garuda Muda

Timnas Indonesia
Alarm Bahaya untuk Borneo FC

Alarm Bahaya untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Kento Momota Pensiun dari Timnas Jepang Usai Piala Thomas 2024

Kento Momota Pensiun dari Timnas Jepang Usai Piala Thomas 2024

Badminton
Rentetan Masalah Persebaya Usai Kalah Telak di Kandang Sendiri

Rentetan Masalah Persebaya Usai Kalah Telak di Kandang Sendiri

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Vidmar Prediksi Formasi Garuda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Vidmar Prediksi Formasi Garuda

Timnas Indonesia
Penantian Febri Hariyadi Cetak Gol untuk Persib, Harapan Pelatih

Penantian Febri Hariyadi Cetak Gol untuk Persib, Harapan Pelatih

Liga Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Australia di Piala Asia U23, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Australia di Piala Asia U23, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions Saat Bela Man United

Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions Saat Bela Man United

Liga Champions
Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com