Mancini menggunakan skema false nine pada pertandingan final melawan Inggris. Itu dimulai pada menit ke-55, ketika dia menarik keluar Ciro Immobile dan menggantikannya dengan Domenico Berardi.
Lorenzo Insigne lalu bergeser peran menjadi false nine, diapit oleh Domenico Berardi dan Federico Chiesa.
Taktik false nine ini membuat Italia mendominasi penguasaan bola. Hasilnya, mereka sukses mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-67 melalui sepakan kaki kiri Leonardo Bonucci.
Pendekatan ini digunakan Italia selama 36 menit sebelum akhirnya Mancini kembali memakai penyerang murni dengan memasukkan Andrea Belotti pada sembilan menit jelang laga tuntas.
Spinazzola yang bermain sebagai bek kiri kerap bermain maju hingga ke depan sehingga menjadi amunisi tambahan Italia saat membangun serangan.
Pergerakan Spinazzola itu tak lepas dari instruksi Mancini yang memintanya untuk bermain lebih ofensif sehingga bisa sejajar dengan para penyerang.
Peran Spinazzola tersebut terlihat dalam laga pembuka melawan Turki dan babak 16 besar saat berhadapan dengan Austria.
Data Whoscored mencatat Spinazzola membuat tiga dribel sukses, melepaskan dua shot on target, dan satu umpan kunci saat berjumpa Turki.
Sementara saat berhadapan dengan Austria, Spinazzola membuat tiga tembakan, tiga dribel sukses, dan tiga operan kunci.
Dalam dua pertandingan itu juga Leonardo Spinazzola pun dinobatkan sebagai Star of the Match alias pemain terbaik laga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.