Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Kalah Adu Penalti - Roy Keane Serang Pemain Senior, Sindir Bocah Pemalu

Kompas.com - 12/07/2021, 16:30 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Sky Sports

KOMPAS.com - Legenda Manchester United, Roy Keane, menyerang para pemain senior tim nasional Inggris dan menyindir Bukayo Saka setelah The Three Lions kalah adu penalti pada final Euro 2020 kontra Italia.

Laga Italia vs Inggris pada final Euro 2020 yang berlangsung di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari WIB itu harus berlanjut ke adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 hingga babak tambahan waktu usai.

Pada waktu normal, Inggris sejatinya unggul lebih dulu lewat gol Luke Shaw yang tercipta ketika laga baru berjalan 1 menit 57 detik.

Keunggulan Inggris kemudian sempat bertahan lama. Namun, semua buyar setelah Italia mampu menyamakan kedudukan via aksi Leonardo Bonucci pada menit ke-67.

Baca juga: Italia Vs Inggris - Luke Shaw Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Final Euro

Dalam prosesnya, Bonucci memanfaatkan bola muntah hasil tepisan Jordan Pickford untuk membobol gawang Inggris dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Setelah itu, tidak ada gol lain yang tercipta hingga babak kedua dan babak tambahan waktu usai Alhasil, pemenang laga Italia vs Inggris pada final Euro 2020 harus ditentukan lewat adu penalti.

Pada adu penalti, satu dari tiga penendang pertama Italia gagal menjelankan tugas.

Sementara itu, dua penendang pertama Inggris, Harry Kane dan Harry Maguire, sukses menggetarkan gawang Gianluigi Donnarumma.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Final Euro 2020, Italia Patahkan Kutukan Adu Penalti

Situasi itu membuat Inggris berada di posisi yang lebih diunggulkan. Namun, petaka hadir ketika The Three Lions sampai pada penendang ketiga, Marcus Rashford,

Sepakan penyerang 23 tahun milik Manchester United itu mengenai tiang sehingga membuka peluang Federico Bernardeschi, eksekutor keempat Italia, untuk membawa timnya berbalik unggul.

Bernardeschi pun sukses menjalankan tugasnya, sedangkan dua penendang terakhir dari Inggris, Jadon Sancho dan Bukayo Saka, gagal.

Alhasil, Italia dipastikan menjadi pemenang meski penendang terakhir mereka, Jorginho, gagal membobol gawang Pickford.

Baca juga: Final Euro 2020, Penjelasan Southgate Soal 5 Algojo Penalti Inggris

Kekalahan ini terasa sangat meyakitkan bagi Inggris yang berpeluang mengakhiri penantian 55 tahun, ketika kali terakhir mereka berhasil meraih trofi.

Seusai laga, banyak kritik berdatangan meski tidak sedikit juga pujian dan dukungan moral yang diberikan kepada para pemain Inggris, terutama untuk mereka yang gagal mengeksekusi penalti.

Salah satau kritik dan datang dari legenda Manchester United yang saat ini menjadi pandit di Inggris, Roy Keane.

Dia menyerang para pemain senior Inggris yang tidak mengambil penalti. Dalam kritik yang ia lancarkan, Roy Keane juga sedikit menyindir mental Bukayo Saka yang ia sebut sebagai bocah pemalu.

Baca juga: Inggris Kalah Adu Penalti, Lampard dan Shearer Kompak Kritik Rashford

Roy Keane menilai seharusnya para pemain senior tidak membiarkan bocah pemalu berusia 19 tahun itu mengambil penalti pada saat-saat yang paling menentukan.

Secara khusus, Roy Keane menyebut nama Raheem Sterling dan Jack Grealish untuk mewakili pemain senior yang ia maksud.

"Jika Anda Raheem Sterling atau Jack Grealish, Anda tidak bisa hanya duduk di sana dan melihat seorang anak muda (Saka) mengambil penalti di depan Anda, tidak bisa," kata Keane, dikutip dari Sky Sports.

"Anda tidak bisa membiarkan bocah pemalu berusia 19 tahun maju ke depan Anda. Mereka memiliki lebih banyak pengalaman, Sterling telah memenangi trofi, mereka harus maju ke depan anak muda itu dan tunjukkan diri," tutur Keane menegaskan.

Baca juga: Kisah Bukayo Saka Lebih Pilih Bela Timnas Inggris Ketimbang Nigeria

Terkait keputusan menunjuk Saka sebagai eksekutor penalti, Gareth Southgate menjelaskan bahwa dirinya memilih berdasarkan hasil latihan.

Melalui pengamatan selama latihan itulah, Southgate menunjuk Kane, Maguire, Rashford, Sancho, dan Saka.

"Saya memilih penendang penalti berdasarkan apa yang telah kami lakukan. Kami menang bersama sebagai tim dan itu mutlak, termasuk ketika kami tidak bisa memenangi pertandingan malam ini," ujar Southgate.

"Soal penalti, itu sepenuhnya keputusan dan tanggung jawab saya," tutur Southgate menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Sky Sports
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com