KOMPAS.com - Gelandang asal Spanyol, Cesc Fabregas, membantu Inggris menemukan cela pertahanan yang dibangun oleh dua bek tengah andalan Italia, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
Seperti diketahui, Inggris yang sudah lama tidak mencicipi atmosfer partai puncak akan bersua tim tangguh Italia pada final Euro 2020.
Laga Italia vs Inggris pada final Euro 2020 itu dijadwalkan berlangsung di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari WIB.
Sebelum ini, Inggris kali terakhir tampil di partai puncak kompetisi akbar pada 1966 ketika berhasil menjuarai Piala Dunia.
Baca juga: Jadwal Final Euro 2020, Laga Idaman Italia Vs Inggris di Wembley
Setelah penantian 55 tahun, mereka kini kembali tampil di final dan berpeluang meraih trofi Euro pertama dalam sejarah persepakbolaan Negeri Tiga Singa.
Namun, untuk menuntaskan misi tersebut, Inggris harus mengalahkan Italia yang tampil menjanjikan sepanjang pergelaran Euro 2020, baik dari segi bertahan maupun menyerang.
Soal menyerang, Italia menunjukkan kualitas lewat 12 gol yang mereka bukukan dalam enam laga di pentas Euro 2020.
Mereka menjadi tim kedua dengan jumlah gol terbanyak, di bawah Spanyol yang sudah 13 kali membobol gawang lawan.
Baca juga: Adu Rekor Italia dan Inggris Jelang Final Euro 2020
Sementara itu, soal bertahan, Italia pun sudah tidak diragukan lagi. Anak-anak asuh Roberto Mancini mampu mencatatkan tiga clean sheet, setara dengan Belgia yang mereka singkirkan di babak 8 besar.
Hanya Inggris yang telah mengukir clean sheet lebih banyak (5 kali) daripada Italia dan Belgia.
Jika berbicara soal pertahanan Italia, ada dua nama yang layak disorot, yakni Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
Pada pergelaran Euro 2020, Chiellini dan Bonucci menjadi pelang pintu utama di barisan pertahanan Italia.
Baca juga: Kata Giorgio Chiellini soal Momen Cundangi Psikologis Jordi Alba
Dari enam laga yang sudah dimainkan Italia, mereka empat kali tampil bersama, termasuk pada dua laga terakhir kontra Belgia di 8 besar dan Spanyol di semifinal.
Selebihnya, Roberto Mancini memasangkan Bonucci dengan beberapa nama seperti Alessandro Bastoni dan Francesco Acerbi.
Mancini merotasi pasangan Bonucci menyusul kondisi Chiellini yang sempat mengalami cedera pada laga kedua fase grup kontra Swiss.
Saat bersama mengawal lini pertahanan Gli Azzurri, Chiellini dan Bonucci menunjukkan penampilan solid, buah kerja sama yang telah mereka bangun sejak lama, baik saat membela Juventus maupun timnas Italia.
Baca juga: Bonucci-Chiellini, Tembok Uzur Kunci Keberhasilan Italia ke Semifinal Euro 2020
Tak sedikit pihak yang menilai Chiellini dan Bonucci sebagai pasangan bek tengah terbaik di dunia saat ini.
Kehadiran Chiellini dan Bonucci pun menjadi kekuatan tersendiri bagi skuad Italia.
Di sisi lain, kehadiran Chiellini dan Bonucci menjadi cobaan berat bagi setiap lawan, termasuk Inggris yang akan menghadapi mereka di final Euro 2020.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, perlu mencari cara untuk menembus solidnya pertahanan Chiellini dan Bonucci, sehingga Harry Kane dkk bisa menyakiti pertahanan Italia.
Baca juga: 5 Keputusan Besar Gareth Southgate untuk Timnas Inggris di Euro 2020
Terkait hal tersebut, Cesc Fabregas yang pernah meraih dua gelar Euro (2008, 2012) dan satu Piala Dunia (2010) bersama Spanyol, membantu Inggris menemukan cela pertahanan Chiellini dan Bonucci.
Fabregas mengungkapkan bahwa Chiellini dan Bonucci memiliki kelemahan dalam mengantisipasi lawan yang bergerak persis di belakang garis pertahanan mereka.
Dalam membuktikan hal tersebut, Fabregas memberi contoh peluang yang diperoleh penyerang Spanyol Mikel Oyarzabal dan gol Alvaro Morata pada babak kedua semifinal Euro 2020 kontra Italia.
Ketika itu, peluang Oyarzabal dan gol Morata tercipta setelah kedua pemain menusuk ke belakang garis pertahanan Chiellini dan Bonucci.
Baca juga: Alvaro Morata Lewati Catatan Fernando Torres di Piala Eropa
Fabregas menyarankan Inggris untuk mengeksploitasi kelemahan tersebut lewat kecepatan winger Manchester City, Raheem Sterling.
"Chiellini dan Bonucci sangat membenci bola di belakang mereka. Saya percaya, di final Sterling akan sangat penting berkat kecepatannya, terutama jika ia berhasil menyesuaikan diri di antara pertahanan lawan," kata Fabregas, dikutip dari Tuttomercatoweb.
"Lihat saja gol yang dicetak Morata pada semifinal atau peluang Oyarzabal. Di belakang garis pertahanan Italia, di sana sering ada ruang kosong yang bisa diserang dengan permainan vertikal," tutur Fabregas menjelaskan.
Dalam hal ini, Fabregas tentu tidak asal bicara. Dia memiliki pengalaman menghadapi Chiellini dan Bonucci pada final Euro 2012.
Baca juga: Rekor Italia di Final Piala Eropa: Memori Kelam Euro 2000 dan 2012
Kala itu, Fabregas menjalankan peran false nine dalam formasi 4-6-0 yang diterapkan oleh pelatih Vicente del Bosque.
Spanyol pun berhasil menghajar Italia dengan skor telak, 4-0. Sementara itu, Fabregas terlibat dalam proses terciptanya gol pertama yang dicetak David Silva.
Fabregas mengirim assist kepada David Silva setelah menerima umpan vertikal dari Iniesta. Proses gol ini menjadi salah satu bukti kelemahan Chiellini dan Bonucci.
David Silva pun bergerak menuju area belakang Bonucci sebelum menyambut umpan Fabregas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.