KOMPAS.com - Kenangan pilu membayangi perjalanan tim nasional Inggris untuk meraih trofi pertama sejak 1966, ketika berhasil menjuarai Piala Dunia di negeri sendiri.
Inggris butuh 55 tahun untuk mendekati pencapaian tersebut setelah mereka berhasil mencapai final Euro 2020 di bawah asuhan pelatih Gareth Southgate.
Artinya, mereka tinggal selangkah lagi untuk meraih trofi kedua setelah Piala Dunia 1966.
Semesta pun seolah mendukung karena Inggris berpeluang mengakhiri penantian tersebut saat melakoni partai puncak Euro 2020 di rumah sendiri, tepatnya Stadion Wembley, venue yang sama ketika The Three Lions menjuarai Piala Dunia.
Baca juga: Jadwal Final Euro 2020, Laga Idaman Italia Vs Inggris di Wembley
Peluang emas ini disambut oleh para pendukung timnas Inggris yang kemudian mengiringi langkah skuad asuhan Gareth Southgate dengan semangat dan seruan slogan "Football is Coming Home".
Mereka berharap timnas Inggris mampu memenangi final Euro 2020 dan mengulangi memori indah pada 1966, ketika kilau trofi juara menghiasi kemegahan Stadion Wembley.
Namun, semangat "Football is Coming Home" ternyata bukan satu-satunya hal yang mengiringi langkah The Three Lions menjelang final Euro 2020.
Mereka juga diiringi oleh kenangan pilu yang justru terukir akibat kekagalan pelatih timnas Inggris saat ini, Gareth Southgate.
Baca juga: 5 Keputusan Besar Gareth Southgate untuk Timnas Inggris di Euro 2020
Sebelum Euro 2020, Inggris sejatinya sempat dekat dengan titel juara pada Piala Eropa 1996.
Kala itu, Inggris selaku tuan rumah berhasil menembus semifinal dan bertemu dengan Jerman di Stadion Wembley.
Di depan 75.000 pasang mata pengunjung Stadion Wembley, Inggris yang sudah membawa semangat "Football is Coming Home" harus berjuang hingga babak adu penalti.
Mereka harus berjuang hingga babak adu penalti setelah gol pembuka dari Alan Shearer mampu dibalas oleh pemain Jerman, Stefan Kuntz.
Baca juga: Gareth Southgate - Berangkat dari Luka, Kini Nikmati Kesucian
Skor imbang 1-1 bertahan hingga waktu normal usai. Pada babak extra time, Inggris dan Jerman juga tak mampu mencetak gol tambahan.
Kemudian, pada babak adu penalti itulah Gareth Southgate menjadi aktor di balik terciptanya kenangan pilu timnas Inggris.
Southgate yang menjadi penendang keenam Inggris gagal melaksanakan tugasnya dengan baik. Tendangannya berhasl ditepis kiper Jerman, Andreas Koepke.