“Penguasaan bola kami agak berbeda. Kami orang Italia dan tak bisa mendadak menjadi Spanyol. Kami akan mencoba memainkan gaya kami,” kata Mancini lagi.
Baca juga: Prediksi Italia Vs Spanyol - La Roja Inferior, Azzurri Vince e Convince
Perbedaan paling kentara dari tikitalia ala Mancini dengan tiki-taka Spanyol terletak pada permutasi posisi pemain.
Mancini suka mendaulat bek sayap kirinya dan gelandang kanan untuk ikut merangsek ke depan membentuk kuintet penyerangan.
Alhasil, dalam posisi memegang bola, skema 4-3-3 Italia segera bertransformasi menjadi 3-2-5.
Perubahan formasi di tengah laga semacam itu sudah menjadi fenomena biasa di kompetisi Serie A Liga Italia.
Salah satu figur yang memicu tren tersebut di Liga Italia adalah pelatih asal Portugal, Paulo Sousa, kala melatih Fiorentina pada rentang 2015-2017.
Paulo Sousa kala itu memperkenalkan sistem hybrid, yakni transformasi 4-3-3 menjadi 3-2-5, mirip seperti apa yang dilakukan Mancini bersama Italia saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.