Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neymar dkk Lolos Final Copa America, Bola Ada Dalam Darah Orang Brasil

Kompas.com - 06/07/2021, 08:31 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyerang naturalisasi Persis Solo Alberto Goncalves ikut mengawal tanah kelahirannya, Brasil, yang berjuang di Copa America 2021.

Sejauh ini, laju Tim Samba tidak terhentikan dengan belum merasakan satu kekalahan pun sejak fase Grup B.

Setelah berhasil menumbangkan Peru 1-0 di babak semifinal, kini Neymar dkk akan berhadapan dengan Argentina atau Kolombia di babak final Copa America 2021.

Bahkan, Brasil sebelumnya sudah pernah menumbangkan Peru dengan skor telak 4-0 di fase Grup B lalu.

Beto Goncalves mengungkapkan di balik superioritas tersebut, ada peran serta kultur sepak bola yang kental dalam masyarakat Brasil.

Baca juga: Hasil Brasil Vs Peru - Tim Samba Tembus Final Copa America 2021!

Dia bercerita, di Brasil sepak bola adalah bagian dari kehidupan, mulai sejak membuka mata di pagi hari sampai menutup mata dini hari, sepabola selalu ada di sela-sela kehidupan masyarakat.

Bahkan, dia menyebut sepak bola sudah menjadi bagian DNA masyarakat Brasil.

"Karena memang laki-laki Brasil sejak lahir di kepala mereka sudah ada sepak bola, hadiah pertama yang kami minta dari papa dan ibu adalah bola, di pinggir jalan kita main bola," ucap Beto kepada Kompas.com.

"Akhir pekan setelah bekerja penuh dari Senin sampai Jumat, pasti main bola sambil barbeque," tutur Beto.

"Sepak bola itu memang sudah ada di dalam darah Brasil," katanya.

Aksi Alberto Beto Goncalves dalam pertandingan Timnas U-23 Indonesia vs Uni Emirat Arab pada babak 16 besar Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, 24 Agustus 2018. KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Aksi Alberto Beto Goncalves dalam pertandingan Timnas U-23 Indonesia vs Uni Emirat Arab pada babak 16 besar Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, 24 Agustus 2018.

Karena rasa cinta tersebut berubah menjadi kebiasaan, dari kebiasaan kemudian menjadi sebuah kultur budaya dan kini sudah menjadi sebuah identitas.

Antusiasme yang tinggi dan tersedianya sarana prasarana yang mendukung membuat Brasil mampu mengorbitkan ratusan pemain muda.

Baca juga: Profil Lucas Paqueta, Supersub Penentu Laju Brasil ke Semifinal Copa America 2021

"Ya memang mungkin tidak semua orang diberkahi Tuhan kemampuan bermain bola, tetapi berkat diasah setiap hari dan berlatih selayaknya pemain senior, mereka bisa menjadi pemain top," ujar mantan pemain Madura United itu.

Beto Goncalves merasa Indonesia bisa mengambil contoh dari Brasil untuk memajukan sepak bola.

Hal itu bisa diawali dengan menanamkan rasa cinta terhadap sepak bola sejak dari dini.

"Untuk bisa menjadi pesepak bola yang hebat harus suka terlebih dahulu. Harus ada rasa inilah olahraga saya," ujarnya.

"Jadi, memang harus seperti di Brasil, dari kecil harus suka dulu bermain sepak bola dan berlatih seperti layaknya pemain profesional sejak kecil," katanya.

"Karena itu, kalau sudah dewasa sudah tinggal matang," kata pemain yang resmi menjadi WNI pada 6 Februari 2018 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com