Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Italia Vs Spanyol: Kurcaci Azzurri Menantang Raksasa

Kompas.com - 05/07/2021, 08:40 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Permainan memukau Italia di Euro 2020 digerakkan oleh pemain-pemain bertubuh pendek. Para ‘kurcaci” Italia siap kembali menantang raksasa.

Italia tampil memesona di Piala Eropa 2020 via permainan menyerang berbasis operan-operan pendek. Sekilas, gaya Italia mirip dengan filosofi tiki-taka yang mengantar Spanyol menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.

Sejumlah media Italia pun melabeli paradigma bermain anak asuh Roberto Mancini dengan sebutan tikitalia alias tiki-taka ala Italia.

Layaknya Spanyol di masa silam yang bertumpu kepada pemain lincah bertubuh kecil semodel Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan David Villa, Italia kini juga menyandarkan asa ke pundak barisan “kurcaci”.

Baca juga: Jelang Italia Vs Spanyol, Sergio Ramos Kenang Momen Final Euro 2012

Marco Verratti (165 cm), Nicolo Barella (172 cm), dan Lorenzo Insigne (163 cm) menjadi elemen kunci dari mesin tikitalia Gli Azzurri.

“Mancini mengikuti jalan yang mengantar Spanyol memenangi segalanya dan mereka sekarang lebih besar dari kita,” tulis jurnalis senior Italia, Luigi Garlando, dalam kolomnya di La Gazzetta dello Sport.

Besar yang dimaksud Luigi Garlando adalah soal postur badan. Rata-rata tinggi badan starter Spanyol yang menghadapi Swiss pada perempat final Euro 2020 adalah 182 cm.

Sementara, rata-rata postur tubuh penghuni sebelas awal Italia saat bersua Belgia di perempat final memang lebih pendek, yakni 180,6 cm.

Saat mentas di babak 8 besar Euro 2020 alias perempat final, Italia seperti menantang raksasa lantaran Belgia dijejali oleh pemain-pemain bertubuh besar di setiap lini.

Baca juga: Italia Vs Spanyol, Spirit Spinazzola Siap Iringi Azzurri di Semifinal Euro

Lini belakang Belgia digalang oleh trio menjulang, Toby Alderweireld (187 cm), Thomas Vermaelen (183 cm), dan Jan Vertonghen (189 cm).

Di tengah, mereka punya Axel Witsel yang berpostur 188 cm. Romelu Lukaku (191 cm) ibarat menara kokoh di sektor ofensif Belgia.

Namun, kurcaci Azzurri bisa bersinar di tengah kepungan raksasa. Verratti menjadi kreator dari gol pembuka kemenangan Italia yang dicetak Nicolo Barella.

Gol sepakan lengkung cantik Insigne pada akhirnya krusial dalam mengantar Italia menang 2-1 atas Belgia di perempat final Euro 2020.

Baca juga: Italia Vs Spanyol, Tim Matador Perlu Matikan Metronom Gli Azzurri

Kesuksesan di perempat final menggambarkan bahwa postur tubuh kecil tak jadi faktor penghambat bagi Italia.

Spanyol, lawan Italia pada semifinal Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, Rabu (7/7/2021) dini hari WIB, sadar akan ancaman yang dibawa oleh para “kurcaci” Azzurri.

Media olahraga Spanyol, Marca, merilis artikel khusus terkait potensi teror dari Verratti.

Marca menyorot kemampuan Verratti mengkreasi peluang. Soal penciptaan kans mencetak gol, gelandang Paris Saint-Germain itu merupakan salah satu yang terunggul di Euro 2020.

Verratti tercatat telah menciptakan 12 peluang mencetak gol untuk koleganya. Jumlah itu hanya kalah dari pemain kreatif Belgia, Kevin De Bruyne (13 kreasi peluang).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com