KOMPAS.com - Prediksi laga 16 besar Euro 2020 antara Perancis vs Swiss tampak mudah di atas kertas. Akan tetapi, di atas lapangan semuanya bisa benar-benar berbeda.
Jurang kualitas duel 16 besar Piala Eropa 2020 antara Perancis vs Swiss di Arena Nationala, Bucharest, Rumania, Selasa (29/6/2021) pukul 02.00 dini hari WIB, terasa lumayan dalam, jika mengacu hanya kepada hitung-hitungan di atas kertas.
Secara ranking FIFA terkini, Perancis ada di urutan kedua, lumayan jauh dengan Swiss yang nangkring di tangga ke-13.
Jika parameternya adalah materi skuad, Perancis terasa begitu digdaya di hadapan Swiss.
Tim Ayam Jantan, julukan Perancis punya materi kelas satu macam Kylian Mbappe, Karim Benzema, Antoine Griezmann, N’Golo Kante, hingga Raphael Varane.
Baca juga: Perancis Vs Swiss: Ayam Jantan Pakai Lagi Jimat Keberuntungan
Berdasarkan data Transfermarkt, nilai pasar skuad Perancis di Euro 2020 sebesar 1,03 miliar euro.
Bandingkan dengan skuad Swiss arahan Vladimir Petkovic yang “cuma” punya nilai pasar 288,5 juta euro. Jauh bukan?
Walau begitu, fase 16 besar Euro 2020 sudah membuktikan bahwa hitung-hitungan di atas kertas bisa tak sesuai dengan realita.
Lihat bagaimana Austria memaksa Italia berjuang keras hingga babak tambahan waktu.
Tengok pula Ceko yang menuai kemenangan fantastis 2-0 atas Belanda yang sebelum laga lebih diunggulkan.
Punya megabintang sebesar Cristiano Ronaldo juga bukan jaminan mengingat Portugal disingkirkan oleh Belgia yang bermain efektif.
Baca juga: Prediksi Line Up Perancis Vs Swiss, Kans Perubahan Formasi Les Bleus
Melihat tren tersebut, Perancis mesti berhati-hati. Apalagi Tim Ayam Jantan arahan Didier Deschamps sedikit pincang di kaki sebelah kiri, persisnya sektor bek sayap.
Lucas Hernandez yang biasa mengokupasi pos bek sayap kiri dalam skema 4-2-3-1 Perancis kondisinya masih diragukan kendati dirinya tetap masuk tim.
Sang “ban serep” Lucas Digne juga didera cedera hamstring dan dipastikan absen.
Pada laga Grup F kontra Portugal, Deschamps sampai memaksa sang gelandang, Adrien Rabiot, untuk bertugas sebagai bek kiri dadakan.
Kondisi ini sampai-sampai memunculkan opsi bagi Deschamps untuk beralih ke pakem 3-4-1-2 saat melawan Swiss.
“Mereka adalah tim yang komplet. Swiss kesulitan saat melawan Italia, namun mereka tetap merupakan tim Eropa yang sangat tangguh. Kami merasa ini tidak akan mudah,” kata Deschamps memberikan wanti-wanti kepada anak asuhnya.
Baca juga: Perancis Vs Swiss, Deschamps Kagum kepada Salah Satu Tim Pesaing
Swiss memang dibuat hancur dan kalah 0-3 dari Italia di laga kedua Grup A. Namun, reaksi terbaik langsung diberikan Xherdan Shaqiri cs dengan melahap Turki 3-1 pada laga pamungkas.
Swiss pun mengaku siap menjadi paket kejutan untuk Perancis.
“Kami senang melawan juara Piala Dunia. Terlepas dari pembicaraan di luar sana, yang berkata seolah kami tidak punya peluang, kami percaya diri dan perlu menunjukkan apa yang kami bisa perbuat di lapangan,” kata pelatih Swiss, Vladimir Petkovic.
Bicara rekor pertemuan, Perancis unggul via raihan 16 kemenangan berbanding 12 milik Swiss. Sebanyak 10 laga sisa lantas berujung dengan skor imbang.
Perancis diprediksi bisa menang, kendati hasil sempurna mungkin tidak akan didapatkan secara nyaman.
Kemenangan dengan selisih dua bola sudah sangat bagus buat Les Bleus (Si Biru), julukan lain Perancis.
Swiss lumayan sering jadi sandungan tim-tim mapan Eropa. Pada akhir 2020 misalnya, La Nati mampu menahan imbang Jerman (3-3) dan Spanyol (1-1).
Perancis 1-0 Swiss (Vincent Pakula, jurnalis Maxifoot)
Perancis 2-0 Swiss (London Evening Standard)
Perancis 2-0 Swiss (Kompas.com)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.