Kondisi ini sampai-sampai memunculkan opsi bagi Deschamps untuk beralih ke pakem 3-4-1-2 saat melawan Swiss.
“Mereka adalah tim yang komplet. Swiss kesulitan saat melawan Italia, namun mereka tetap merupakan tim Eropa yang sangat tangguh. Kami merasa ini tidak akan mudah,” kata Deschamps memberikan wanti-wanti kepada anak asuhnya.
Baca juga: Perancis Vs Swiss, Deschamps Kagum kepada Salah Satu Tim Pesaing
Swiss memang dibuat hancur dan kalah 0-3 dari Italia di laga kedua Grup A. Namun, reaksi terbaik langsung diberikan Xherdan Shaqiri cs dengan melahap Turki 3-1 pada laga pamungkas.
Swiss pun mengaku siap menjadi paket kejutan untuk Perancis.
“Kami senang melawan juara Piala Dunia. Terlepas dari pembicaraan di luar sana, yang berkata seolah kami tidak punya peluang, kami percaya diri dan perlu menunjukkan apa yang kami bisa perbuat di lapangan,” kata pelatih Swiss, Vladimir Petkovic.
Bicara rekor pertemuan, Perancis unggul via raihan 16 kemenangan berbanding 12 milik Swiss. Sebanyak 10 laga sisa lantas berujung dengan skor imbang.
Perancis diprediksi bisa menang, kendati hasil sempurna mungkin tidak akan didapatkan secara nyaman.
Kemenangan dengan selisih dua bola sudah sangat bagus buat Les Bleus (Si Biru), julukan lain Perancis.
Swiss lumayan sering jadi sandungan tim-tim mapan Eropa. Pada akhir 2020 misalnya, La Nati mampu menahan imbang Jerman (3-3) dan Spanyol (1-1).
Perancis 1-0 Swiss (Vincent Pakula, jurnalis Maxifoot)
Perancis 2-0 Swiss (London Evening Standard)
Perancis 2-0 Swiss (Kompas.com)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.