KOMPAS.com - Luis Enrique meminta polisi untuk mengusut ancaman yang diterima penyerang timnas Spanyol Alvaro Morata dan keluarganya sepanjang Euro 2020.
Alvaro Morata menjadi sasaran ejekan suporter sebelum dan selama turnamen Piala Eropa atau Euro 2020.
Pekan lalu, striker berusia 28 tahun itu mengaku bahwa keluarganya mendapat pesan-pesan bernada ancaman di luar pertandingan.
Bahkan, Morata juga mengklaim dirinya mendengar teriakan "saya harap anak-anak Anda mati", tepat sebelum laga pamungkas Grup E kontra Slovakia.
Baca juga: Daftar 4 Negara yang Lolos 8 Besar Euro 2020, Spanyol atau Kroasia Menyusul?
"Serangan" virtual itu sampai membuat Morata menjauhi ponsel pribadinya.
Eks juru gedor Chelsea itu juga mengatakan bahwa dia sulit tidur pasca-laga vs Slovakia (5-0), yang mana Morata gagal mengeksekusi penalti pada laga itu.
Menanggapi hal tersebut, pelatih timnas Spanyol Luis Enrique menilai bahwa ancaman terhadap Morata adalah kriminal serius.
Enrique pun meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Baca juga: Euro 2020 - Sering Buang Peluang, Morata Dapat Ancaman Pembunuhan
“Ini sangat parah sehingga harus diserahkan kepada polisi,” ucap Enrique, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (28/6/2021).
“Mengancam siapa pun, terutama keluarga dan anak-anak seseorang, adalah kejahatan serius," imbuh eks pelatih Barcelona itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.