KOMPAS.com - Pelatih kepala Timnas Belanda Frank de Boer dan kapten Georginio Wijnaldum membuat pernyataan keras untuk melawan "semua bentuk diskriminasi" pada laga babak 16 besar Euro 2020 kontra Republik Ceko, Minggu (27/6/2021) malam WIB.
Hal ini dilakukan oleh Frank de Boer dan Georginio Wijnaldum di tengah situasi yang terjadi di Hongaria.
Baru-baru ini, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengesahkan UU Anti-LGBT di negaranya.
UU Anti-LGBT ini melarang penggunaan dan pembahasan materi berbau homoseksual dan perubahan gender di sekolah-sekolah dan acara televisi untuk usia di bawah 18 tahun.
Baca juga: Jerman Vs Hongaria dan Pertempuran LGBT di Dalamnya
Ahli hak asasi manusia dari PBB, Victor Madrigal-Borloz, mengutarakan legislasi baru ini akan punya efek "mengedepankan stigma dan diskriminasi" terhadap komunitas-komunitas tersebut dan "menantang" nilai-nilai Uni Eropa.
Frank de Boer mengungkapkan dengan tegas bahwa dirinya menentang "semua bentuk diskriminasi."
Ia pun datang ke laga ini dengan memakai pin pelangi, simbol gerakan LGBT, di dada kirinya.
"Ini adalah apa yang kami sebagai warga Belanda dan timnas Oranje yakini, untuk melawan segala bentuk diskriminasi," ujarnya kepada NOS sebelum laga.
"Semua yang ingin mendapat dukungan bakal mendapat suport dari kami."
Tak hanya De Boer, kapten tim Gini Wijnaldum juga bermain di laga ini dengan mengenakan bendera One Love dan simbol pelangi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.