KOMPAS.com - Marco Verratti dijagokan mentas sebagai starter Italia dalam laga 16 besar Euro 2020 kontra Austria. Manuel Locatelli pun disebut harus rela menepi ke bangku cadangan.
Salah satu topik bahasan hangat jelang duel 16 besar Piala Eropa 2020 antara Italia vs Austria di Stadion Wembley, Minggu (27/6/2021) dini hari WIB, adalah terkait Marco Verratti dan Manuel Locatelli.
Marco Verratti dan Manuel Locatelli bersaing sehat untuk memperebutkan satu slot posisi gelandang kiri Italia dalam skema 4-3-3 racikan Roberto Mancini.
Sangatlah lumrah andaikata Mancini bimbang dalam memilih satu dari Verratti dan Locatelli untuk menghuni pos gelandang kiri tim, mendampingi Jorginho dan Nicolo Barella.
Pasalnya, baik Veratti dan Locatelli sama-sama menyuguhkan performa apik di fase grup.
Baca juga: Wasit Italia Vs Austria: Saksi Noda Terakhir Azzurri Mancini
Locatelli yang menjadi starter kejutan dalam dua laga awal Grup A Euro 2020 lantaran Veratti mengalami masalah kebugaran, tampil menjanjikan.
Gelandang Sassuolo jebolan akademi AC Milan itu menjalin koneksi apik dengan Jorginho sekaligus penyerang sayap kanan Italia, Domenico Berardi.
Puncak performa Locatelli muncul saat Gli Azzurri (Si Biru), julukan Italia, menggebuk Swiss 3-0 pada partai kedua fase grup. Locatelli menyumbang dua gol dalam laga itu.
Verratti yang lantas pulih dari cedera ligamen kaki kanan, bisa bermain pada partai pamungkas Grup A kontra Wales.
Mentas sebagai starter di posisi Locatelli, Verratti tampil memukau dan menyuguhkan assist buat Matteo Pessina yang mencetak gol semata wayang kemenangan Italia.
Baca juga: Prediksi Italia Vs Austria, Gli Azzurri Lewati Rekor 82 Tahun?
Performa apik Locatelli dan Verratti itulah yang akhirnya memicu kebimbangan di benak Mancini untuk menentukan susunan sebelas awal terbaik di laga 16 besar kontra Austria.
Mengacu kepada informasi terbaru dari media lokal Italia semodel La Gazzetta dello Sport dan Sky Sport Italia, Verratti lebih dijagokan mentas sebagai starter ketimbang Locatelli.
Setidaknya, ada 3 alasan yang membuat nama Verratti sangat layak berada di susunan starter Italia dalam bentrokan melawan Austria.
1. Dribel Yahud
Salah satu keunggulan Verratti atas Locatelli adalah kemampuan mendribel bola.
Soal menggocek si kulit bundar Verratti memang jagoannya. Berbekal gravitasi rendah, Verratti punya cengkeraman kuat dan mengambil bola dari kaki pria asal region Abruzzo itu bukanlah pekerjaan gampang.
La Gazzetta dello Sport menyebut dribel yahud Verratti akan krusial dalam mengantisipasi strategi pressing intens Austria.
Andaikata kepungan datang dari pilar Austria, Verratti bisa menyelinap dengan gocekannya.
2. Kemampuan Mencuri Bola
Verratti dan Locatelli sama-sama piawai mengatur tempo serta melepas operan.
Akan tetapi, atribut khas Verratti yang tak terlalu menonjol dalam diri Locatelli adalah kemampuan mencuri bola dari kaki lawan.
Verratti bukanlah murni gelandang flamboyan seperti Andrea Pirlo. Ia kerap menjatuhkan diri untuk terlibat dalam duel tekel dengan lawan.
Bukan hal yang aneh jika di sepanjangng karier, Verratti cukup sering mengoleksi kartu kuning. Peringatan dari wasit sering datang sebagai akibat dari permainan agresif dan kegemaran Verratti melakukan protes.
Sisi galak Verratti dibutuhkan untuk mengimbangi Austria yang berencana memadatkan lini tengah. Apalagi, sang calon rival Italia di 16 besar terkenal dengan pendekatan fisiknya.
3. Kreasi Peluang
Kehadiran Verratti nyaris selalu menghadirkan ancaman berbahaya buat lawan baik via penetrasi dribel, operan, atau buah dari pelanggaran.
Berdasarkan statistik FBREF yang berpartner dengan penyedia data sepak bola Statsbomb, Verratti menjadi salah satu personel Italia yang paling sering memicu kemunculan peluang.
Parameter yang dipakai adalah Shot Creating Action (SCA) per 90 menit.
SCA adalah dua aksi ofensif yang memicu kemunculan tembakan. Pemicunya bisa operan, dribel, maupun aksi yang berbuah pelanggaran.
Baca juga: Italia Vs Austria, Gli Azzurri Harus Tampil Hebat di Wembley
Nah, soal statistik yang satu ini, Verratti adalah yang paling atas di Euro 2020.
FBREF mencatat Verratti membuat 10 SCA per 90 menit di Piala Eropa edisi kali ini.
Dengan kata lain aksi-aksi Verratti berkontribusi terhadap kemunculan 10 dari 23 tembakan Italia yang muncul saat bersua Wales.
Veratti mengungguli Kevin De Bruyne (Belgia/8,73 SCA per 90 menit), Lorenzo Insigne (Italia/6,69), Yusuf Yazici (Turki/6,15), dan Pierre-Emile Hojbjerg (Denmark/6).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.