Verratti bukanlah murni gelandang flamboyan seperti Andrea Pirlo. Ia kerap menjatuhkan diri untuk terlibat dalam duel tekel dengan lawan.
Bukan hal yang aneh jika di sepanjangng karier, Verratti cukup sering mengoleksi kartu kuning. Peringatan dari wasit sering datang sebagai akibat dari permainan agresif dan kegemaran Verratti melakukan protes.
Sisi galak Verratti dibutuhkan untuk mengimbangi Austria yang berencana memadatkan lini tengah. Apalagi, sang calon rival Italia di 16 besar terkenal dengan pendekatan fisiknya.
3. Kreasi Peluang
Kehadiran Verratti nyaris selalu menghadirkan ancaman berbahaya buat lawan baik via penetrasi dribel, operan, atau buah dari pelanggaran.
Berdasarkan statistik FBREF yang berpartner dengan penyedia data sepak bola Statsbomb, Verratti menjadi salah satu personel Italia yang paling sering memicu kemunculan peluang.
Parameter yang dipakai adalah Shot Creating Action (SCA) per 90 menit.
SCA adalah dua aksi ofensif yang memicu kemunculan tembakan. Pemicunya bisa operan, dribel, maupun aksi yang berbuah pelanggaran.
Baca juga: Italia Vs Austria, Gli Azzurri Harus Tampil Hebat di Wembley
Nah, soal statistik yang satu ini, Verratti adalah yang paling atas di Euro 2020.
FBREF mencatat Verratti membuat 10 SCA per 90 menit di Piala Eropa edisi kali ini.
Dengan kata lain aksi-aksi Verratti berkontribusi terhadap kemunculan 10 dari 23 tembakan Italia yang muncul saat bersua Wales.
Veratti mengungguli Kevin De Bruyne (Belgia/8,73 SCA per 90 menit), Lorenzo Insigne (Italia/6,69), Yusuf Yazici (Turki/6,15), dan Pierre-Emile Hojbjerg (Denmark/6).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.