KOMPAS.com - Kontroversi terkait desain kostum atau jersey baru tim nasional Ukraina untuk ajang Euro 2020 terus berlanjut.
Menjelang dimulainya Piala Eropa atau Euro 2020, timnas Ukraina merilis jersey terbaru.
Namun, desain jersey yang akan dikenakan oleh anak-anak asuh Andriy Shevchenko itu mengundang kontroversi karena dihiasi gambar peta wilayah Krimea.
Keberadaan peta Krimea pada jersey tersebut, oleh pejabat Rusia, dinilai merupakan sebuah langkah provokasi politik, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/6/2021).
Rusia mengklaim semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menganggapnya sebagai bagian dari wilayahnya, tetapi ditolak secara internasional.
Baca juga: Euro 2020: Pembagian Grup, Daftar Pemain, dan Jadwal Lengkap
Ketua Federasi Sepak Bola Ukraina (UAF), Andriy Pavelko, sebelumnya mengungkap bagian dari jersey tersebut dalam sebuah video di halaman Facebook-nya, beberapa hari sebelum Euro 2020 dimulai.
Bagian depan kostum menunjukkan kontur Ukraina dengan warna putih, termasuk Krimea dan wilayah Donetsk dan Luhansk.
Pada bagian jersey tersebut juga terdapat slogan "Glory to Ukraine!" atau "Kemuliaan bagi Ukraina!" dan "Glory to the Heroes!" atau "Kemuliaan bagi Para Pahlawan!", sebuah slogan yang biasa digunakan dalam salam militer Ukraina.
"Kami percaya siluet Ukraina akan memberikan kekuatan kepada para pemain karena mereka akan berjuang untuk seluruh Ukraina," kata Pavelko, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Skuad Ukraina untuk Euro 2020
Terkait desain jersey Ukraina, beberapa perwakilan Rusia melayangkan kritik hingga protes.
Dmitry Svishchev, seorang anggota parlemen Rusia, mengatakan bahwa desain itu mengandung "provokasi politik".
Dia mengatakan bahwa menunjukkan peta Ukraina yang mencakup wilayah Rusia adalah ilegal dan mendesak UEFA untuk mengambil tindakan.
Selain Dmitry Svishchev, kritik juga datang dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
"Menghubungkan wilayah Ukraina ke Krimea Rusia menciptakan ilusi yang tidak mungkin," demikian pernyataan Zakharova dikutip dari BBC.
Pelatih kepala timnas Ukraina, Andriy Shevchenko, mengaku tak peduli dengan reaksi Rusia terhadap jersey baru skuad asuhannya.
Baca juga: Desain Jersey Timnas Ukraina untuk Euro 2020 Picu Protes Rusia
Sementara itu, UEFA selaku induk sepak bola Eropa semula telah menyetujui jersey baru Ukraina untuk Euro 2020.
Namun, setelah mendengar kritik dan protes Rusia, UEFA dilaporkan menimbang ulang keputusan hingga berubah pikiran dan menilai kata-kata di jersey Ukraina memiliki makna historis dan militeristik.
UEFA pun disebut sudah meminta UAF untuk menghapus kata-kata atau slogan yang tercantum di jersey Ukraina itu.
Soal gambar, UEFA mengatakan bahwa peta Krimea di kostum tidak perlu diubah setelah mempertimbangkan Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Adapun Resolusi Majelis Umum PBB mengakui perbatasan teritorial yang digambarkan di jersey Ukraina.
Baca juga: Bedah Kekuatan Grup C Euro 2020: Adangan Berat Menanti Belanda
Saat ini, kabar terbaru dari AFP menyebut bahwa UAF dan UEFA sedang dalam pembicaraan untuk membatalkan keputusan menghapus slogan dari jersey Ukraina.
"Asosiasi Sepak Bola Ukraina sedang dalam pembicaraan denga UEFA untuk mempertahankan slogan di kostum," kata UAF, dikutip dari AFP, Kamis (10/6/2021) malam WIB.
Pada Euro 2020, Ukraina tergabung di Grup C bersama Austria, Belanda, dan Makedonia Utara.
Berdasarkan jadwal Euro 2020, mereka akan memulai perjuangan dengan menghadapi Belanda pada Minggu (14/6/2021) dini hari WIB.
Setelah itu, Ukraina dijadwalkan bersua Makedonia Utara (17 Juni) dan Austria (21 Juni).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.