Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Shin Tae-yong, PSSI Harus Meniru Jerman

Kompas.com - 10/06/2021, 20:20 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Legenda Persib Bandung dan mantan pemain timnas Indonesia, Yudi Guntara, berharap Indonesia tetap mengerahkan kemampuan terbaik saat melakoni laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia menghadapi Uni Emirat Arab (UEA).

Laga yang akan berlangsung pada Jumat (11/7/2021) itu sejatinya sudah tidak lagi menentukan nasib Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, juga posisi mereka di tabel klasemen akhir Grup G. Indonesia dipastikan menjadi juru kunci walau meraih kemenangan atas UEA.

"Harus tetap semangat dong, tetap main lepas karena ini membawa nama negara. Tidak menutup kemungkinan dengan semangat tinggi lawan UEA bisa menang," kata Yudi kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).

"Kalau menang ini bisa jadi nilai plus juga jangan selesai setelah lawan Vietnam. Boleh dikatakan harus jaga nama negara," imbuh dia.

Baca juga: Shin Tae-yong Protes Keras Lagi Usai Merasa Timnas Indonesia Dicurangi

Pertandingan sebelumnya, Indonesia kepayahan saat berhadapan dengan Vietnam. Tim Garuda dibantai empat gol tanpa balas. Yudi mengatakan, kekalahan dari Vietnam bukan karena Indonesia kalah kualitas.

Menurutnya, dalam laga tersebut Indonesia kurang diuntungkan dalam hal recovery. Sebab, empat hari sebelumnya Indonesia baru bertanding melawan Thailand.

Adapun Vietnam, kali terakhir bertanding adalah 1 Juni 2021, itu pun laga uji coba melawan Yordania.

"Kalau saya sih sarankan Timnas tetep jangan menghilang ciri khas Shin Tae-Yong yang main penuh disiplin terus pressing ketat," ujar Yudi.

"Minimal permainannya seperti saat lawan Thailand. Kemarin agak kurang pressing nya karena mungkin recovery pemain dan gol tercipta juga banyak dari jarak jauh," sambung dia.

Layak dipertahankan

Mengenai nasib Shin Tae-Yong di timnas Indonesia, Yudi beranggapan, masih terlalu dini membicarakan itu. Menurut Yudi, Shin Tae-Yong masih sangat layak dipertahankan menangani timnas.

Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan itu memiliki ciri khas tersendiri dalam menangani timnas Indonesia.

Apalagi, sejak ditangani Shin Tae-Yong permainan dan kualitas timnas Indonesia terus menunjukkan progres yang signifikan.

"Saya melihat bahwa Shin Tae Yong punya ciri khas sendiri untuk memegang tim nasional, pelatih tidak cukup sampai babak penyisihan ini karena gagal lantas dipecat," tutur Yudi.

"Jadi kasih kesempatan pelatih Shin Tae Yong meramu tim nasional, lebih lama lebih bagus," tegasnya.

Bila diberi kesempatan, Yudi yakini Shin Tae-Yong bisa membangun timnas Indonesia menjadi tim yang tangguh.

Pasalnya, dalam menangani tim nasional, ada proses yang harus ditempuh. Itulah, yang membuat kebanyakan pelatih tim nasional di sejumlah negara yang sepak bolanya sudah lebih maju bisa bertahan hingga satu dekade.

"Jadi biarkan Shin Tae membangun tim sesuai karakternya. Dia punya pengalaman bersama timnas Korea Selatan di kancah dunia," ujar Yudi.

"Jadi jangan sampai baru menukangi timnas setahun sudah diganti. Contoh Jerman, Joachim Loew pernah terpuruk tapi tetap pelatihnya itu dipertahankan hingga akhirnya berhasil menjadi juara," tutur dia.

Ditunjuk melatih Jerman pada 2006, Loew hanya mampu membawa tim finis di peringkat ketiga pada Piala Dunia 2010. Namun empat tahun berselang, Loew mampu mempersembahkan trofi Piala Dunia bagi Jerman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com