Haruna Soemitro Sebut Penghapusan Degradasi Liga 1 Bisa Hilangkan Marwah Kompetisi

SURABAYA, KOMPAS.com - Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro, kembali mempertegas komitmennya untuk menolak wacana penghapusan degradasi untuk kompetisi Liga 1 2021.

Haruna Soemitro mengatakan, berjalannya sebuah kompetisi didasari oleh reward and punishment (hadiah dan hukuman).

Oleh karena itu, dia menilai, salah satu dari dua dasar tersebut sama saja merusak marwah dari kompetisi itu sendiri.

“Namanya saja kompetisi, kompetisi itu kan berebut. Kalau kemudian berebut tidak ada reward dan punishment, adanya cuma reward saja, ya turnamen,” ujar Haruna Soemitro.

Baca juga: Soal Sistem Gelembung Liga 1, Persebaya Tak Masalah Tak Main Kandang

Selama ini, hukuman turun kasta atau yang lebih dikenal dengan degradasi adalah bumbu utama dalam kompetisi sepak bola.

Degradasi pula yang membedakan antara sebuah kompetisi dengan turnamen.

Tidak hanya sekedar merubah tema, ada tidaknya degradasi juga mempengaruhi semangat persaingan.

Dengan adanya degradasi, persaingan tim tidak hanya terjadi di papan atas. Persaingan tim di papan bawah pun tidak kalah sengit.

Oleh karena itu, Haruna Soemitro merasa jika memang pihak-pihak terkait bersikukuh menghapuskan degradasi, Liga 1 2021 bakal layak disebut sebagai turnamen, bukan kompetisi.

“Pengertian kompetisi itu ada reward dan punishment, yang baik dapat hadiah yang jelek dapat hukuman. Kan begitu, itu namanya kompetisi,” ujar mantan Ketua Asprov PSSI Jawa Timur itu.

“Kalau turnamen itu memperebutkan trofi. Kalau mau tanpa degradasi yang titelnya jangan kompetisi,” imbuhnya.

Baca juga: Dengar Kabar Izin Liga 1 2021 Segera Terbit, Pelatih Persib Semringah

Di sisi lain, Haruna Soemitro belum bisa berkomentar banyak mengenai perkembangan isu penghapusan degradasi di Liga 1.

Sebab, pembahasan soal rencana tersebut baru dilakukan di Kongres PSSI pada 29 Mei 2021 mendatang.

Namun, dia tetap tegas menolak wacana penghapusan degradasi di Liga 1 2021.

“Belum ada (kabar lagi), pokoknya semuanya diputuskan di dalam kongres. Kalau saya tetap alirannya harus ada degradasi,” tutur Haruna Soemitro menambahkan.