Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh akun @SwissRamble yang spesialis membahas sisi keuangan di sepak bola.
Kendati sedikit rumit, hal fundamentalnya ada satu:
"Ketika suatu klub membeli pemain, biaya pengeluaran klub tersebut disebar ke beberapa tahun ke depan. Namun, pemasukan dari penjualan pemain akan langsung masuk ke neraca keuangan," cuitnya.
"Klub sepak bola menganggap pemain sebagai aset, sehingga mereka tidak langsung mengeluarkan biaya di tahun pemain itu dibeli tetapi dipecah sesuai panjang kontrak sang pemain lewat amortisasi (penurunan atau pengurangan nilai aktiva tak berwujud)."
Ia menjelaskan bahwa Arthur dibeli dari klub Brasil, Gremio, seharga 30 juta euro dengan kontrak 6 tahun pada Juli 2018.
Alhasil, amortisasi tahunannya adalah 5 juta euro (30 juta euro dibagi 6).
Baca juga: Miralem Pjanic Protes Jarang Dimainkan, Ronald Koeman Justru Senang
Sehingga, nilai Arthur di neraca keuangan Barcelona berkurang 5 juta euro per tahun. Setelah dua tahun, nilai Arthur di buku keuangan Barca adalah 20 juta euro.
Seperti yang disebut di atas, pemasukan dari penjualan pemain akan langsung dimasukkan ke buku keuangan klub.
Alhasil, Barcelona akan untung 60 juta euro jika transfer ini terwujud dan sang gelandang asal Brasil tersebut dijual senilai 80 juta euro.
Cara lain melihatnya adalah keuntungan tunai dari penjualan Arthur menjadi 50 juta euro (80 juta euro dari Juventus dikurangi 30 juta euro yang Barca keluarkan untuk membelinya dari Gremio).
Kita juga harus menambahkan 10 juta euro amortisasi sang pemain yang telah dimasukkan ke neraca keuangan sehingga profit menjadi 60 juta euro.
Perhitungan sama juga akan membuat Juventus untung 60 juta euro dari transaksi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.