Barcelona dan Real Madrid bersaing sengit pada 2006-2007 dengan Sevilla dan
Valencia juga bersaing untuk meraih gelar.
Hasil imbang 3-3 di El Clasico pada Maret – pertandingan di mana Lionel Messi yang berusia 19 tahun mencetak hat-trick – memastikan gelar juara diperebutkan hingga akhir.
Dengan dua pertandingan tersisa, Barca asuhan Frank Rijkaard dikejutkan oleh gol penyeimbang Raul Tamudo yang dikenal dengan ‘Tamudazo’ untuk memberikan keunggulan pada Real Madrid.
Real Madrid juga dikejutkan oleh Mallorca di pertandingan terakhir. Mallorca berhasil mencetak gol pembuka sementara Barca sudah menang 5-1 atas Tarragona, tim yang juga sudah dipastikan degradasi.
Kembali ke Bernabeu, pelatih Los Blancos saat itu, Fabio Capello, mengganti David Beckham dengan Jose Antonio Reyes, yang berhasil mencetak dua gol untuk membawa Madrid menang 3-1 dan meraih gelar LaLiga dengan cara dramatis.
4. Sundulan Godín membawa Atletico juara (2013-14)
Musim 2013-2014 memberikan kejutan lain dengan Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid secara bergantian memimpin klasemen.
Atletico adalah tim yang paling konsisten dengan pelatih Diego Simeone mengatakan mereka menjalani “pertandingan demi pertandingan”.
Ketiga tim sama-sama pernah kalah mengejutkan: Barca kalah dari Granada, Atletico kalah dari Levante, dan Real Madrid juga kalah dari Celta.
Gelar juara musim itu ditentukan di pertandingan terakhir, di mana Atletico di puncak
klasemen unggul tiga poin dari Barca di peringkat kedua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.