KOMPAS.com - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, tak terkejut saat melihat Old Trafford diserbu para suporter yang menentang kepemimpinan keluarga Glazer.
Penyerbuan Stadion Old Trafford oleh para suporter Man United itu terjadi menjelang laga kontra Liverpool, Minggu (2/5/2021) malam WIB.
Berdasarkan laporan Sky Sports, ribuan suporter Man United menyerbu Stadion Old Trafford karena menyimpan amarah dan kekesalan atas peran klub kesayangan mereka sebagai salah satu pendiri European Super League (ESL).
Keputusan klub untuk melibatkan diri dalam pembentukan ESL kemudian dilaporkan menambah ketidakpuasan suporter terhadap kepemimpinan kaluarga Glazer yang telah tertahan selama bertahun-tahun.
Baca juga: Kekhawatiran Solskjaer Usai Bawa Man United ke Final Liga Europa
Penyerbuan Stadion Old Trafford otomatis memengaruhi jadwal pertandingan antara Man United dan Liverpool.
Setelah Premier League berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait, laga Man United pada hari itu resmi ditunda.
Di laman resmi Premier League tertulis bahwa laga Man United vs Liverpool telah dijadwal ulang dan akan berlangsung pada Jumat (14/5/2021) dini hari WIB.
Terkait insiden penyerbuan Stadion Old Trafford, Juergen Klopp selaku pelatih Liverpool mengutarakan pandangannya.
Baca juga: Kata Juergen Klopp soal Tindakan Suporter Liverpool Rusak Bus Real Madrid
Juergen Klopp mengaku tak terkejut ketika melihat para suporter Man United menyerbu Stadion Old Trafford.
Sebab, di mata Juergen Klopp, insiden tersebut adalah bagian dari demokrasi.
Alhasil, ketika seseorang atau suatu kelompok mengutarakan pendapat, Klopp melihat itu sebagai kewajaran.
"Apakah saya terkejut ketika hal-hal seperti ini terjadi? Tidak," kata Klopp, dikutip dari Sky Sports.
"Saya benar-benar percaya pada demokrasi, itu berarti saya senang saat orang-orang ingin mengungkapkan pendapat mereka. Itu bukan masalah," ujar Klopp.
Baca juga: Klopp: Liverpool Tidak Pantas Lolos ke Liga Champions
Kendati demikian, Klopp tetap menyayangkan ketika suatu kelompok mengutarakan pendapat dengan cara yang salah, seperti melibatkan kekerasan.
Klopp melihat hal itu terjadi pada penyerbuan Stadion Old Trafford.
"Namun, saya katakan beberapa minggu lalu ketika protes dimulai, kami juga harus berhati-hati agar tidak ada yang terluka," ucap Klopp.
"Saya tidak tahu persis apa yang terjadi, tetapi saya mendengar beberapa polisi terluka dan hal semacam ini seharusnya tidak terjadi."
"Pintu tidak boleh diruntuhkan. Menyatakan pendapat akan baik-baik saja selama itu dilakukan secara damai, dan sejauh yang saya tahu, itu (penyerbuan Old Trafford) tidak sepenuhnya damai," tutur Klopp menjelaskan.
Baca juga: Mengenal Aturan 50+1, Tuntutan Suporter Man United kepada Glazer
Beberapa hari setelah penyerbuan Stadion Old Trafford, keluarga Glazer meminta maaf dan bersedia menampung keluhan para suporter Man United.
Keluarga Glazer menyatakan niat baik itu melalui surat terbuka yang ditulis oleh Joel Glazer selaku Wakil Ketua dan Direktur Eksekutif Man United pada Jumat (7/5/2021) waktu setempat.
Ini hanyalah kali ketiga keluarga Glazers berkomunikasi langsung dengan para suporter Setan Merah sejak Juni 2005 atau setelah memiliki 98 persen saham Man United.
Komunikasi pertama mereka lakukan melalui wawancara MUTV pada 2005.
Sementara itu, komunikasi kedua mereka lakukan lewat pernyataan resmi setelah gelombang protes yang dipicu oleh kisruh European Super League (ESL) bulan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.