KOMPAS.com - Dua kisah bertolak belakang terjadi di Kota Manchester dan Milan pada Minggu (2/5/2021) malam waktu Indonesia. Sebab, kemeriahannya sungguh berbanding terbalik.
Ya, di Italia ada pesta yang dirayakan para pendukung Inter Milan. Sebab, klub kebanggaan mereka sudah menyegel gelar juara Serie A ketika kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Italia menyisakan empat laga.
Hasil Sassuolo versus Atalanta yang membuat Inter tak perlu menunggu lebih lama lagi untuk mengakhiri penantian selama 11 tahun guna meraih scudetto.
Baca juga: Perjalanan Inter Milan Meraih Gelar Juara Liga Italia 2020-2021
Atalanta, yang menjadi pesaing terdekat Inter, hanya mampu bermain imbang 1-1. Dengan demikian, Inter unggul 13 poin atas sang rival sehingga posisi mereka takkan mungkin tergoyahkan lantaran Serie A menyisakan tiga laga.
Ya, jumlah pertandingan tersebut hanya menyediakan maksimal 12 poin. Artinya, Inter tetap unggul satu angka meski kalah dalam semua laga tersisa dan Atalanta menyapu bersih selusin poin itu.
Gelar ini menjadi yang ke-19 bagi Inter sepanjang sejarah klub berjulukan Nerazzurri tersebut. Lebih dari itu, mereka mengakhiri dominasi Juventus yang dalam sembilan musim terakhir selalu jadi juara.
Wajar bila Interisti turun ke jalan-jalan di Kota Milan untuk melakukan pesta. Mereka merayakan kesuksesan timnya yang sempat bersaing ketat dengan rival sekota, AC Milan, pada awal musim 2020-2021 ini.
Lantas, bagaimana dengan suasana di Kota Manchester? Di sana pun terjadi kemeriahan tetapi bukan pesta melainkan unjuk rasa.
Para suporter yang kecewa dengan kebijakan klub, melakukan demonstrasi di Stadion Old Trafford.
Bahkan, ratusan orang memasuki stadion tersebut sehingga laga Manchester United versus Liverpool pada pekan ke-34 Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, terpaksa ditunda.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.