Dikutip dari situs Tyc Sports, laporan tersebut nantinya akan disampakan ke tiga penyidik, yakni Laura Capra, Cosme Iribarren dan Patricio Ferrari.
Penyebab kematian Diego Maradona sampai saat ini masih terus diselidiki.
Diego Maradona meninggal dunia di rumahnya pada 25 November 2020 dengan dugaan awal disebabkan oleh gagal jantung.
Empat hari berselang, dugaan itu dipertanyakan setelah rumah sekaligus klink dokter pribadi Diego Maradona, dr Leopoldo Luque, digeledah oleh Kepolisian Buenos Aires.
Dari operasi tersebut, petugas kepolisian menyita komputer dan ponsel pribadi Leopoldo Luque serta catatan medis Diego Maradona.
Leopoldo Luque diperiksa karena menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap operasi pengangkatan darah beku di otak hingga rawat jalan yang dijalani Maradona sebelum meninggal dunia.
Dugaan yang muncul saat ini adalah Leopoldo Luque telah lalai saat mengizinkan Maradona pulang ke rumah untuk menjalani rawat jalan.
Baca juga: Mantan Dokter Diego Maradona Sebut Kematian Sang Legenda Bisa Dihindarkan
Sebab, terdapat temuan yang menyatakan prosedur perawatan Maradona di kediaman pribadinya tidak sesuai standar.
Beberapa kejanggalan dari prosedur perawatan Maradona di kediaman pribadinya adalah tidak ada perawat, dokter, hingga ambulans dengan kelengkapan defibrillator (stimulator detak jantung), yang siap siaga selama 24 jam.
Kesiapan ambulans itu sebelumnya sudah dipertanyakan oleh pengacara Diego Maradona, Matias Morla.
Adapun dua putri Maradona, yakni Dalma dan Giannina, juga sempat mengeluhkan prosedur rawat jalan ayahnya ke hadapan publik.
Selain rekomendasi Leopoldo Luque dan kejanggalan prosedur rawat jalan, terdapat satu hal lain yang membuat kematian Maradona saat ini diselidiki.
Satu hal itu adalah keterangan dari suster yang bertugas pada hari kematian Maradona, Dahiana Gisela.
Dikutip dari situs Marca, Dahiana Gisela dikabarkan memalsukan laporan harian perawatan Diego Maradona.
Baca juga: VIDEO - Kondisi Maradona Sebelum Tutup Usia, Ada Benjolan di Kepala
Dahiana Gisela pada awalnya menulis dalam laporan kerja harian bahwa dirinya masuk ke kamar tidur Maradona karena mendengar suara saat pagi hari.
Namun, keterangan itu kemudian diralat Gisela ketika diperiksa kepolisian dengan menyatakan tidak masuk ke kamar tidur untuk membiarkan Maradona tidur beristirahat.
Dalm laporan Marca, Gisela mengakui telah memalsukan laporan tersebut karena dipaksa oleh tempat dirinya bekerja, Medidom, seuah perusahaan layanan kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.