Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHI dan Ajakan Membangun Industri Sepak Bola Lebih Adil

Kompas.com - 29/04/2021, 19:20 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Suatu diskusi daring bertajuk “Liga Super Eropa dan Melawan Keserakahan” berlangsung pada Rabu (28/4/2021) malam WIB. Acara diskusi untuk membangun industri sepak bola yang lebih adil ini diselenggarakan oleh Partai Hijau Indonesia, Persatuan Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan Lokataru.

Diskusi daring bermula dari kisruh European Super League yang turut memicu penggemar sepak bola dan para pegiat masyarakat sipil Indonesia untuk menyuarakan keresahannya.

Diskusi “Liga Super Eropa dan Melawan Keserakahan” ini dipandu oleh John Muhammad (Presidium Nasional PHI) ini menampilkan Defrio Nandi (Aktivis Iklim dan Anggota PHI), Ignatius Indro (Ketum PSTI dan Anggota PHI), Haris Azhar (Advokat HAM) dan Zoya Amirin (Seksolog) sebagai narasumber.

Kebetulan, Nandi merupakan pendukung AC Milan, Indro dan Zoya adalah pendukung Liverpool, serta Haris dan John adalah pendukung Manchester United.

Ketiga kubu yang mereka dukung tak lain merupakan klub-klub pelopor Super League sebelum satu per satu mengundurkan diri di tengah tekanan publik.

Baca juga: Sesi Diskusi European Super League dan Melawan Keserakahan

Dalam diskusi tersebut, Defrio Nandi menilai keserakahan kapitalisme dapat mencemari dan merebut nilai-nilai penting sepak bola.

“Sepak bola bukan sekadar olahraga atau bisnis belaka, namun sudah menjadi budaya, identitas, dan ruang bertemu serta pemersatu dalam perbedaan,” ujarnya

"Pada kasus Liga Super Eropa, keserakahan kapitalisme terbukti mampu bertindak sewenang-wenang dengan merusak semua itu."

Demi menjelaskan hal itu, Nandi mengisahkan bagaimana klub American football, Oakland Raiders yang berbasis di kota Oakland dipindahkan pemiliknya ke Los Angeles dan Las Vegas.

Baca juga: 4 Tim Belum Cabut dari European Super League, UEFA Kian Tebar Ancaman

Ini mengingatkan kita pada klub sepak bola legendaris Pelita Jaya, yang awalnya berbasis di Jakarta, lalu pindah ke Solo, Cilegon, Purwakarta, Karawang, Bandung hingga akhirnya berakhir dan berubah menjadi Madura United.

“Pada konteks itu dan dalam perspektif HAM, sepak bola adalah ruang partisipasi bagi masyarakat”, tambah Haris Azhar.

Haris Azhar (Advokat HAM) saat berbicara di acara diskusi ?Liga Super Eropa dan Melawan Keserakahan? berlangsung pada Rabu (28/4/2021) malam WIB.TANGKAPAN LAYAR Haris Azhar (Advokat HAM) saat berbicara di acara diskusi ?Liga Super Eropa dan Melawan Keserakahan? berlangsung pada Rabu (28/4/2021) malam WIB.

”Bahkan, dalam studi kejahatan, olahraga adalah metode resolusi konflik untuk menghentikan kejahatan”, tegasnya.

Menurutnya, pengelolaan sepak bola seharusnya meneguhkan cita-cita luhur tersebut termasuk penghargaan terhadap buruhnya.

Meski seperti Nandi yang menolak LSE, Haris menilai terdapat eksploitasi pemain sepak bola dalam proposal baru Liga Champions terkait penambahan jadwal pertandingan.

Kritik terhadap lembaga-lembaga sepak bola juga ditegaskan oleh Ignatius Indro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com