Apresiasi tentu patut diberikan kepada Guardiola yang taktiknya sukses membatasi ruang gerak Mbappe dan Neymar.
Seperti biasa, Guardiola menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain bola-bola pendek.
Tujuannya, andai City kehilangan bola, mereka bisa tetap rapat dan dapat segera menata organisasi permainan guna mengantisipasi potensi serangan balik.
Jarak rapat antarpemain juga akan memudahkan pasukan The Citizens mendapatkan kembali si kulit bundar.
Guardiola pernah menyatakan bahwa timnya akan rentan terkena serangan balik jika memainkan bola-bola panjang.
Dalam situasi kehilangan penguasaan bola, organisasi tim akan jauh lebih berantakan, dibanding situasi saat memainkan operan-operan pendek.
Saat melepas bola-bola panjang, tentu ada jarak lebar di antara pemain. Ruang tersebut yang biasanya dimanfaatkan pemain-pemain lincah seperti Mbappe dan Neymar untuk menginisiasi serangan balik.
“Kami mengubah sedikit cara tim melakukan pressing. Kami bersikap pasif pada permulaan laga. Kemudian kami bermain lebih agresif,’ ujar Guardiola seusai duel kontra PSG.
“Tak mudah melawan Mbappe, Neymar, Di Maria. Setelah itu, kami bisa membalas dan mencetak gol lagi.”
"Babak kedua jauh lebih baik, terkait kemampuan tim merebut kembali penguasaan bola. Kami punya hasrat dengan bola dan mendapatkan gol. Kami seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol," katanya menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.