Daniel Ek mulai masuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia setelah Spotify yang didirikannya pada 2006 go-public pada 2019.
Baca juga: 4 Tim Belum Cabut dari European Super League, UEFA Kian Tebar Ancaman
Namun, keingingan Daniel Ek untuk membeli Arsenal kemungkinan tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
Sebab, pihak Stan Kroenke sudah menyatakan dengan tegas tidak akan menjual Arsenal meskipun kini ada desakan mundur dari para fans.
"Dalam beberapa hari terakhir, kami telah mencatat spekulasi media menganai tawaran akuisisi untuk Arsenal," bunyi pernyataan resmi pihak Kroenke.
"Mengenai kabar itu, kami dengan tegas menyatakan tidak akan menjual saham Arsenal. Kami 100 persen tetap berkomitmen di Arsenal," bunyi pernyataan resmi pihak Kroenke.
"Kami belum dan tidak akan menerima tawaran akuisisi dari pihak lain. Kami saat ini tetap berambisi membawa Arsenal bersaing dan memenagi trofi juara," bunyi pernyataan resmi pihak Kroenke.
Stanley Kroenke melalui KSE pertama kali membeli saham Arsenal pada 2007. Namun, Kroenke baru memiliki mayoritas saham Arsenal pada 2018.
Pengusaha asal Amerika Serikat itu sebenarnya sudah sering mendapat desakan mundur dari para fans Arsenal jauh sebelum ini.
Hal itu tidak lepas dari penurunan prestasi dan strategi transfer Arsenal.
Sejak Kroenke memiliki mayoritas saham, Arsenal masih belum bisa kembali berkompetisi di Liga Champions sejak terakhir kali pada musim 2016-2017.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.