Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Viking Persib Minta Polisi Tindak Tegas Oknum Bobotoh Anarkis

Kompas.com - 27/04/2021, 11:45 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Herru Joko, mengutuk keras aksi anarkistis yang dilakukan oleh sejumlah oknum bobotoh di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.

Aksi tidak terpuji itu ditengarai karena kegagalan Persib meraih gelar juara Piala Menpora 2021.

Mereka meluapkan kekecewaan dengan turun ke jalan dan melakukan tindakan anarkistis.

Klub berjulukan Maung Bandung itu gagal meraih gelar juara Piala Menpora 2021 setelah kalah dengan agregat 1-4 (0-2 dan 1-2) dari Persija Jakarta di laga final yang berlangsung dalam dua leg.

Kejadian penyerangan di Graha Persib terjadi tepat sesuai pertandingan final leg kedua Piala Menpora 2021, Minggu (25/4/2021) malam WIB.

Baca juga: Menpora Minta Polisi Tindak Tegas Oknum Suporter Persija dan Persib

Sekitar ratusan orang menyerbu gedung kantor manajemen Persib itu. Di sana, mereka memaki-maki dan kemudian melempari gedung dengan suar dan batu.

Herru mengaku sangat kecewa dengan tindakan tersebut. Menurut dia, semua bobotoh kecewa dengan kekalahan Persib.

Hanya, hasil minor tersebut tidak seharusnya dilampiaskan dengan aksi anarkistis. Sebagai suporter, seharusnya mereka bisa lebih dewasa dalam memaknai kekalahan yang diderita oleh tim kesayangannya.

"Pasti kami mengutuk keras. Tidak boleh anarkistis begitu. Saya tahu mereka kecewa, tetapi semua pecinta Persib juga kecewa. Mereka tidak perlu bertindak anarkistis begitu," kata Herru saat dihubungi wartawan, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Kakak Perempuannya Jadi Korban Anarkis Oknum Bobotoh, Kiper Persib Pertimbangkan Tempuh Jalur Hukum

Herru pun meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan lebih lanjut dan melakukan tindakan tegas kepada pelaku aksi anarkistis tersebut.

Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh oknum bobotoh itu sudah masuk dalam ranah kriminal sehingga harus ditindak tegas.

"Yang pasti seharusnya bisa ditindak tegas. Sebab, ini kan sudah masuk ranah kriminal," kata Herru.

Lebih lanjut, Herru memastikan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam aksi itu. Dia sudah melakukan koordinasi dengan seluruh distrik VPC di Bandung untuk memastikan apakah ada atau tidaknya anggota VPC yang terlibat.

"Tadi sudah saya telepon semua pengurus. Tidak ada keterlibatan Viking. Kami simpati sama kejadian kemarin, kami mengutuk keras, sudah tidak musim begitu, ya harus ditindak tegas," kata Herru.

Baca juga: Performa Tak Sesuai Ekspektasi, Farshad Noor Terdepak dari Skuad Persib

Aksi anarkistis yang dilakukan oleh oknum bobotoh itu tidak hanya menyasar Graha Persib. Mereka juga melakukan sweeping dan pengrusakan terhadap sejumlah kendaraan berpelat "B" Jakarta.

Nahasnya, keluarga dari kiper Persib Aqil Savik turut menjadi korban dari aksi tersebut. Mobil yang ditumpangi oleh kakak perempuan Aqil menjadi bulan-bulanan oknum bobotoh.

Aqil menuturkan, kakak perempuannya itu sampai mengalami trauma karena kejadian tersebut. Pihak keluarga Aqil pun berencana membawa kejadian tersebut ke jalur hukum.

"Kalau kondisi sekarang sudah membaik, tetapi masih ada trauma karena kan digeromboli, diteriaki, dimaki-maki. Sudah dicoba membuat laporan ke polisi, kita tunggu prosesnya," kata Aqil.

"Kalau kerusakan, dilihat dari video, ya mobil dilempari. Kaca dicoret, kepentok, mobil bagian belakang sempet nabrak karena kaget ngerem," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com