Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tottenham Gagal Juara Piala Liga Inggris, Tangis Son Heung-min Pecah

Kompas.com - 26/04/2021, 12:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Son Heung-min tak kuasa menahan kesedihannya setelah Tottenham Hotspur tumbang dari Manchester City di final Piala Liga Inggris.

Tottenham Hotspur kalah tipis 0-1 dari Man City dalam pertandingan final Piala Liga Inggris yang digelat di Stadion Wembley, Minggu (25/4/2021) malam WIB.

Adapun gol semata wayang The Citizens, julukan Manchester City, tercipta lewat aksi Aymeric Laporte pada menit ke-82.

Hasil tersebut sekaligus membuat Manchester City menegaskan dominasi mereka di Piala Liga Inggris.

Baca juga: Final Piala Liga Inggris, Man City Juara Lagi Usai Kalahkan Tottenham

Tim arahan pelatih Pep Guardiola itu menjadi tim kedua yang berhasil memenangi kompetisi dalam empat musim beruntun setelah Liverpool.

Bersama Liverpool juga, Man City kini menjadi tim dengan gelar Piala Liga Inggris paling banyak dengan koleksi 8 trofi.

Di sisi lain, kekalahan dari Man City membuat puasa gelar Tottenham Hotspur berlanjut.

Tottenham Hotspur sudah mengalami kekeringan trofi selama 13 tahun, tepatnya sejak terakhir kali mereka juara Piala Liga Inggris musim 2007-2008.

Usai pertandingan, Son Heung-min pun tak kuasa menahan kesedihannya. Bintang asal Korea Selatan itu menangis sambil berjongkok di lapangan.

Son Heung-min sendiri juga tidak tampil gahar seperti biasanya. Ia gagal melepaskan satu pun tembakan sepanjang 90 menit pertandingan.

Bisa dimengerti mengapa Son Heung-min terlihat begitu terpukul. Ia yang berseragam Tottenham sejak Agustus 2015, sudah dua kali tampil di final.

Sebelum ini, Son Heung-min bersama Tottenham Hotspur juga tembus final Liga Champions 2018-2019. Namun, mimpi mereka menjadi juara dikandaskan Liverpool.

Baca juga: Kalah di Final Piala Liga Inggris, Spurs Tertinggal 5 Tahun dari Man City

Pelatih interim Tottenham Hotspur, Ryan Mason, pun memahami betul perasaan anak asuhnya. Sebagai mantan pemain, dia juga pernah merasakan kegagalan di final.

"Sakit. Itu menyakitkan. Saya pernah berada di sini sebagai pemain, saya pernah membela tim ini, dan kalah di final," kata Ryan Mason, seperti dilansir dari Daily Mail.

"Saya tau rasanya. Wajar apabila mereka terluka. Itu normal karena itu menunjukkan bahwa mereka peduli."

"Para pemain ini sangat peduli dengan klub. Saya pikir kami melihatnya hari ini (kemarin). Mereka telah memberikan segalanya, berkomitmen 100 persen."

"Kami mencoba, tetapi itu tidak cukup. Sulit diterima," ujar Ryan Mason.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com