Soal gaya permainan, Mason juga bak melupakan sistem andalan Mourinho yang cenderung reaktif dan bertumpu kepada kesolidan lini belakang.
Pria kelahiran 1991 tersebut lebih suka “meminjam” pendekatan Mauricio Pochettino, sosok yang pernah menjadi mentornya di Tottenham.
“Semua orang tahu dia (Mason) bermain di bawah arahan Pochettino. Mason banyak mengambil ide dari Pochettino dan kami hanya bisa bilang hal itu sangat bagus,” ujar pilar lini belakang Spurs, Toby Alderweireld, kepada The Guardian.
Dalam duel kontra Southampton pendekatan ala Mason sudah mendapatkan pengakuan dari Gareth Bale yang bilang bahwa sekarang tim bermain lebih agresif.
Taktik menyerang yang bertumpu kepada pressing intens ala Pochettino sempat membuat kekacauan di kubu Manchester City arahan Pep Guardiola.
Hal itu terjadi saat Tottenham berduel dengan Man City di leg pertama perempat final Liga Champions 2018-2019.
Tottenham menang 1-0 berkat gol Son Heung-min. Spurs lantas bisa tetap melangkah ke semifinal meski kalah 3-4 pada leg kedua.
Aturan agresivitas gol tandang memungkinkan hal tersebut. Tottenham pada akhirnya bisa terus melaju sampai partai puncak, tetapi gagal membawa pulang trofi Liga Champions usai dikalahkan Liverpool 0-2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.