KOMPAS.com - CEO sekaligus pendiri aplikasi streaming musik Spotify, Daniel EK, berniat membeli Arsenal jika dilepas oleh Stanley Kroenke.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Daniel Ek melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu (24/4/2021).
Uniknya, Daniel Ek mengungkapkan niatnya tersebut di tengah desakan mundur yang digaungkan para pendukung Arsenal terhadap Stanley Kroenke.
Desakan itu terus membesar sejak Arsenal mengumumkan keterlibatannya dalam wacana pembentukan European Super League bersama 11 tim elite Eropa lainnya pada Senin (19/4/2021).
Arsenal sebenarnya sudah menyatakan mundur dari proyek European Super League pada Rabu (21/4/2021).
Manajemen Arsenal juga sudah mengaku bersalah dan menyesal atas keputusan ikut terlibat dalam pembentukan European Super League.
Baca juga: 5 Catatan Buruk Arsenal Usai Takluk dari Everton
Namun, para fans Arsenal tetap tidak bisa memaafkan kesalahan manajemen Arsenal tersebut.
Hal itu terbukti dari demo besar yang dilakukan ribuan fans Arsenal di depan Stadion Emirates menjelang laga pekan ke-33 Liga Inggris melawan Everton, Sabtu (24/4/2021).
Berbagai spanduk hingga chants dengan nada meminta Kroenke segera keluar dari Arsenal terus digaungkan pada demo tersebut.
Di tengah demo itulah, Daniel Ek mengutarakan niatnya untuk membeli Arsenal.
Daniel Ek mengaku tertarik karena sudah menjadi fans berat Arsena sejak kecil.
"Sebagai seorang anak yang tumbuh besar, saya sudah sangat lama menjadi pendukung Arsenal," kata Daniel Ek dikutip dari akun Twitter pribadinya.
"Jika KSE (Kroenke Sports Enteprises ingin menjal Arsenal, saya akan sangat senang mencalonkan diri sebagai pemilik baru," tutur Daniel Ek menambahkan.
As a kid growing up, I’ve cheered for @Arsenal as long as I can remember. If KSE would like to sell Arsenal I'd be happy to throw my hat in the ring.
— Daniel Ek (@eldsjal) April 23, 2021
Baca juga: 4 Tim Belum Cabut dari European Super League, UEFA Kian Tebar Ancaman
Dikutip dari situs Goal, kekayaan Daniel Ek saat ini ditaksir mencapai 4,7 miliar dolar AS.
Daniel Ek mulai masuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia setelah Spotify yang didirikannya pada 2006 go-public pada 2019.