KOMPAS.com - Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, yakin sejak awal timnya tidak akan ditendang alias dicoret dari Liga Champions.
Real Madrid sebelumnya berada dalam bayang-bayang sanksi UEFA hingga dikabarkan dapat dicoret dari Liga Champions 2020-2021.
Hal tersebut tak lepas dari keterlibatan mereka dalam proyek European Super League.
Terlebih lagi, sang presiden, Florentino Perez, menjadi inisiator kompetisi yang melibatkan 12 klub elite Eropa itu.
ESL diresmikan sejak Minggu (18/4/2021) malam waktu Eropa. Hanya 48 jam mengudara, kompetisi itu ditangguhkan pada Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Susul 6 Tim Inggris, Inter dan Atletico Mundur dari European Super League
Pasalnya, sembilan dari 12 klub pendiri menyatakan mundur usai mendapat gelombang protes dari berbagai pihak.
UEFA menilai Super League dapat mengganggu eksistensi Liga Champions dan Liga Europa.
Sementara itu, para pengamat dan suporter menilai ESL hanya berorientasi pada bisnis dan mencederai nilai-nilai dalam sepak bola.
Setelah ESL ditangguhkan, UEFA dilaporkan sudah melakukan pertemuan dengan Komite Eksekutif guna membahas sanksi bagi 12 klub elite yang terlibat.
Berdasarkan laporan yang beredar, UEFA menyatakan sikap untuk tidak memberikan sanksi kepada 12 klub pendiri ESL, Jumat (23/4/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.