"Ini bukan lagi tentang olahraga ketika tidak ada korelasi antara usaha dan kesuksesan. Ini bukan lagi bagian dari olahraga ketika Anda tidak lagi memikirkan tentang kekalahan," kata Guardiola dikutip dari situs Sky Sports.
"Kami sebagai pelatih selalu ada untuk tim dalam situasi apapun termasuk ketika masa sulit seperti pandemi. Namun, ketika ada gagasan European Super League, kami seakan bukan orang yang tepat untuk diajak berbicara," ujar Guardiola.
"Sebab, presiden tim memiliki wewenang lebih dan itu membuat kami tidak nyaman. Sekarang, setiap tim kukuh dengan pendirian mereka. Dalam situasi ini, UEFA juga harus memiliki komunikasi yang baik," ucap Guardiola menambahkan.
Baca juga: Kenapa European Super League Ditolak?
Guardiola bukan satu-satunya pelatih dari tim pendiri European Super League yang sudah buka suara dan melakukan protes secara terbuka.
Sebelumnya, pelatih Liverpool, juga melakukan hal serupa. Liverpool juga mengaku kecewa karena tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tim terkait European Super League.
Terkini, para pemain Liverpool dan beberapa bintang Man City sudah mulai buka suara dan menyatakan tidak setuju dengan European Super League.
Nasib European Super League saat ini sedang diujung tanduk setelah Man City sudah resmi mundur dan tiga tim penggagas lainnya dikabarkan akan menyusul.
Chelsea, Atletico Madrid, dan Barcelona, menjadi tiga tim pendiri lainnya yang dikabarkan juga akan mundur dari Liga Super Eropa dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.