Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-Gara European Super League, Pelatih Sassuolo Ogah Hadapi AC Milan

Kompas.com - 21/04/2021, 04:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Pelatih Sassuolo, Roberto De Zerbi, menyebut-nyebut soal kudeta dan ogah menghadapi AC Milan, salah satu klub penggagas European Super League.

Pelatih Sassuolo, Roberto De Zerbi, tengah bersiap menghadapi AC Milan pada lanjutan pekan ke-32 Liga Italia di Stadion San Siro, Rabu (21/4/2021).

Namun, persiapan Roberto De Zerbi dan anak asuhnya di Sassuolo terganggu berita partisipasi AC Milan sebagai salah satu dari 12 klub penggagas European Super League.

Dari 12 klub pendiri European Super League, sebanyak tiga berasal dari Italia, yakni Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.

Fakta itu membuat Roberto De Zerbi ogah-ogahan bertanding menghadapi AC Milan.

“Saya tak suka bertanding melawan Milan sebab mereka adalah bagian dari tiga klub itu. Namun, jika Giovanni Carnevali (CEO Sassuolo) memaksa, tentu saya akan berangkat,” kata De Zerbi yang semasa aktif bermain pernah ditempa gemblengan akademi AC Milan.

Baca juga: Ingin Bahas European Super League, Bos Bayern Telepon Presiden Juventus, tetapi...

De Zerbi termasuk pihak yang kontra terhadap ide penyelenggaraan European Super League, sebuah liga eksklusif yang tak berpihak kepada klub-klub kecil.

“Saya sangat marah. Saya kemarin membicarakan hal ini dengan pemain selama 30 menit,” tutur pelatih yang taktiknya pernah memukau Pep Guardiola itu.

“Saya marah karena kudeta dilakukan pada hari Minggu. Bagi sepak bola, ini setara kudeta.”

“Sepak bola milik semua orang dan bersiffat meritokrasi. Mereka merilis pernyataan pada tengah malam dengan situs baru. Itu seperti mereka menancapkan bendera di area yang mereka rebut dari orang lain,” kata De Zerbi.

Baca juga: Bahas European Super League, Bos Real Madrid Seret Nama Ronaldo

Di mata De Zerbi, sepak bola seharusnya bertumpu kepada konsep meritokrasi. Mereka yang punya prestasi dan kemampuan berhak punya kesempatan, bukan soal siapa yang punya kocek paling tebal.

“Ini seperti anak dari seorang buruh tak boleh bermimpi menjadi ahli bedah, pengacara, atau dokter,” ucap De Zerbi lagi.

Kekesalan itu mesti disalurkan secara tepat oleh De Zerbi. raihan kemenangan akan benar-benar menampar muka AC Milan dan klub-klub mapan Eropa lain penggagas European Super League.

Konsep meritokrasi yang didengungkan De Zerbi sebenarnya sudah terlihat sejak akhir pekan kemarin, tak lama sebelum 12 klub elite Eropa mendeklarasikan European Super League.

Pada pekan ke-31 Liga Italia, Juventus yang punya beban gaji lima kali lipat lebih besar dari Atalanta, tersungkur kalah di Stadion Gewiss.

Atalanta menang 1-0 via gol Ruslan Malinovskyi. Di lain tempat, persisnya LaLiga Spanyol, skuad tajir Real Madrid akhir pekan lalu juga hanya mampu berbagi skor 0-0 dengan Getafe.

Fenomena tersebut bak menjadi bukti bahwa nama besar dan kocek tebal tak selalu menjamin lahirnya penampilan super.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

Liga Indonesia
Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Liga Indonesia
Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com