KOMPAS.com - CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge mengatakan dia mencoba untuk berbicara dengan Presiden Juventus Andrea Agnelli untuk membahas European Super League.
Namun, Rummenigge mengatakan bahwa Agnelli tidak mengangkat telepon darinya.
Petinggi Bayern Muenchen itu pun menilai European Super League tidak akan menyelesaikan masalah keuangan.
Sebelumnya, Bayern telah menolak untuk bergabung dengan European Super League atau Liga Super Eropa dan menegaskan Liga Champions adalah kompetisi terbaik di dunia.
Baca juga: Tegas Tolak European Super League, Bayern Muenchen Banggakan Liga Champions
"Saya ingin berbicara dengan Agnelli, tetapi saya tidak dapat menghubunginya melalui telepon," ucap Rummenigge dikutip dari Football Italia, Senin (20/4/2021).
"Saya tidak tahu motivasinya dan saya tidak ingin mengkritiknya tanpa mengetahuinya. Mungkin ada alasan yang saya tidak tahu," katanya.
Juventus termasuk di antara 12 klub yang mengumumkan siap ikut European Super League dan Agnelli ditunjuk sebagai wakil presidennya.
Inter, mantan klub Rummenigge, juga terlibat dalam kompetisi tersebut.
"Saya mendengar desas-desus bahwa mereka memiliki masalah keuangan, potensi pendapatannya tampak sangat besar, tetapi itu tidak akan cukup untuk menyelesaikan masalah keuangan dalam jangka panjang," ucapnya.
Baca juga: Bahas European Super League, Bos Real Madrid Seret Nama Ronaldo
"Kami menolak Liga Super Eropa karena kami tidak ingin ambil bagian di dalamnya. Kami senang bermain di Bundesliga. Ini 'roti dan mentega' kami, seperti yang dikatakan orang Inggris," tuturnya.
"Kami senang menjadi bagian dari Liga Champions, dan jangan lupakan tanggung jawab terhadap fans kami, yang umumnya menentang reformasi semacam itu. Kami merasakan tanggung jawab terhadap sepak bola secara umum," ucapnya.
Baca juga: European Super League - Presiden UEFA Sebut Bos Man United dan Juventus Ular
European Super League saat ini menjadi kontroversi karena dibuat atas inisatif 12 tim tanpa melibatkan UEFA selaku organisasi induk sepak Eropa.
Terkini, pihak UEFA memastikan akan memberi sanksi kepada seluruh tim dan pemain yang nekat mengikuti Liga Super Eropa.
Gelombang protes dari pengamat sepak bola Eropa, pelatih, hingga kalangan suporter 12 tim pendiri European Super League juga sudah mengalir di berbagai tempat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.