Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa European Super League Ditolak?

Kompas.com - 20/04/2021, 12:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Terkait keuntungan finansial dari Liga Super Eropa, jumlah yang didapatkan tim peserta Liga Super Eropa menurut berbagai sumber memang sangat tinggi.

New York Times mengklaim setiap tim peserta Liga Super Eropa dipastikan akan mendapatkan 400 juta dollar Amerika Serikat atau Rp 5,8 triliun hanya dari partisipasi mereka.

Jika dibandingkan, angka itu empat kali lebih banyak dari hadiah yang dibawa pulang oleh Bayern Muenchen saat menjadi juara Liga Champions musim 2019-2020.

Dalam rilis resmi Liga Super Eropa, 12 tim pendiri juga dipastikan akan mendapat uang sebesar 3,5 miliar dolar euro atau sekitar Rp 61,1 triliun hanya untuk komitmen mereka untuk mengikuti ESL saat ini.

Dikutip dari situs ESPN, perusahaan asal Amerika Serikat, JP Morgan, dikabarkan menjadi pendukung utama Liga Super Eropa dari segi finansial.

Perusahaan perbankan itu dikabarkan siap mengucurkan dana sebesar enam miliar dollar AS atau sekitar Rp 87 triliun agar Liga Super Eropa bisa berjalan.

Format Liga Super Eropa

Format Liga Super Eropa sebenarnya tidak jauh berbeda dari Liga Champions, yakni fase grup dilanjutkan dengan babak gugur sampai final.

Namun, Liga Super Eropa nantinya hanya akan menggunakan dua grup saja dengan total peserta 20 tim.

Salah satu keunikan dari Liga Super Eropa adalah 15 tim yang berstatus sebagai pendiri dipastikan akan terus menjadi peserta setiap musimnya atau tidak akan terdegradasi.

Adapun lima slot lainnya akan dirotasi setiap musimny tergantung kepada performa.

Total 20 tim tersebut kemudian akan dibagi ke dua grup yang berbeda untuk memainkan pertandingan kandang-tandang.

Baca juga: Terlibat European Super League, Man United Menjijikkan, Liverpool Pura-pura YNWA

Tiga tim teratas dari masing-masing grup nantinya akan lolos otomatis ke perempat final.

Adapun dua slot perempat final lainnya akan diperebutkan oleh tim penghuni peringkat empat dan lima dari masing-masing grup.

Setelah itu, Liga Super Eropa akan dilanjutkan dengan fase gugur yang menggunakan format kandang-tandang sampai tersisa dua tim finalis.

Terkait jadwal, seluruh pertandingan Liga Super Eropa dari fase grup sampai babak gugur akan dihelat setiap tengah pekan seperti layaknya Liga Champions atau Liga Europa.

Kenapa European Super League Ditolak Banyak Kalangan?

Setidaknya terdapat dua alasan European Super League dan Liga Super Eropa ditolak oleh banyak kalangan.

Pertama, Liga Super Eropa akan mengancam eksistensi dari Liga Champions dan Liga Europa yang merupakan dua kompetisi tertinggi antarklub buatan UEFA yang sudah berjalan puluhan tahun.

Hal itu tidak lepas dari ancaman sanksi yang akan dijatuhkan UEFA kepada tim peserta Liga Super Eropa.

Berikut adalah tiga sanksi dari UEFA yang akan dibebankan kepada tim dan pemain peserta European Super League:

1. Tim peserta Liga Super Eropa akan dihukum denda dan dikeluarkan dari Asosiasi Sepak Bola negara asal sehingga tidak bisa mengikuti kompetisi domestik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com