Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"European Super League Serakah dan Tidak Berperasaan"

Kompas.com - 20/04/2021, 10:00 WIB
Faishal Raihan

Penulis

KOMPAS.com - Reaksi keras dari para insan sepak bola terus bermunculan terkait pembentukan European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa.

Kali ini, kecaman untuk European Super League datang dari eks pemain Real Madrid dan Inter Milan, Luis Figo.

Lewat media sosialnya, Figo berkicau bahwa European Super League bisa menghadirkan bencana untuk ekosistem sepak bola.

Selin itu, Figo juga menilai bahwa klub yang mempelopori berdirinya Liga Super Eropa hanya mementingkan diri sendiri. 

“Yang disebut Liga Super ini sama sekali bukan Super,” tulis Figo di Twitter," tulis Figo di akun Twitter prbadinya, Senin (19/4/2021).

Baca juga: Kata Kapten Liverpool soal European Super League dan Sindiran Leeds United

 

“Langkah serakah dan tidak berperasaan ini akan menimbulkan bencana bagi akar rumput kita, bagi sepak bola wanita, dan komunitas sepak bola yang lebih luas," sambungnya.

“Hanya untuk melayani pemilik yang mementingkan diri sendiri, yang sudah lama berhenti memedulikan penggemarnya, dan sama sekali mengabaikan prestasi olahraga. Tragis," Figo mengakhiri.

Mantan klub Figo, Real Madrid dan Inter Milan merupakan dua dari 12 klub yang berstatus sebagai "pendiri" European Super League.

Adapun 10 klub lainnya adalah Arsenal, Chelsea, Manchester City, Manchester United, Liverpool, Tottenham Hotspur, AC Milan, Juventus, Atletico Madrid, dan Barcelona.

“Dua belas klub besar Eropa hari ini bersama memutuskan kesepakatan untuk menggelar kompetisi tengah pekan, Super League, yang diatur oleh klub-klub pendiri,” demikian bunyi pernyataan resmi dari European Super League.

Baca juga: Di Balik European Super League, Ada Kebohongan Konstan Bos Juventus

Kompetisi yang dinilai menjadi tandingan Liga Champions tersebut rencananya akan digelar pada Agustus 2021 dan digulirkan setiap tengah pekan.

Hal itu jelas mengancam tatanan kompetisi yang selama ini sudah berjalan teratur di bawah naungan UEFA dan badan penyelenggara liga di masing-masing negara.

Maka, tidak salah kiranya legenda timnas Portugal sekaliber Luis Figo merasa khawatir dengan keberadaan European Super League.

UEFA pun sudah mengeluarkan pernyataan resmi dan sikap jelas terhadap proyek pembentukan European Super League.

Induk sepak bola Eropa itu menentang dan akan memberi sanksi kepada klub dan pemain yang terlibat di dalamnya.

Baca juga: Nasib Liga Champions Tanpa 12 Klub Pendiri European Super League

Hukuman tersebut berupa larangan berpartisipasi di liga domestik dan kompetisi di bawah payung UEFA, baik di klub maupun bersama tim nasional.

"Klub-klub yang berpartisipasi dalam proyek ini akan dilarang bermain di kompetisi tingkat domestik, Eropa atau dunia, sementara para pemain tidak diizinkan mewakili tim nasional mereka," demikian bunyi pernyataan UEFA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com