Namun, Jesper Moller menilai sanksi untuk 12 tim pendiri Liga Super Eropa jauh lebih penting dibandingkan dengan kelanjutan Liga Champions atau Liga Europa musim ini.
Baca juga: Tanggapan FIFA soal Kegaduhan Wacana European Super League
"Ada pertemuan eksekutif luar biasa pada hari Jumat ini. Saya memperkirakan 12 klub pendiri Liga Super Eropa akan dikeluarkan dari UEFA," kata Jesper Moller, dikutip dari situs Sky Sports.
"Seseorang harus menarik garis dan mencari tahu ke mana klub harus pergi. Kami berutang kepada para penggemar kami dan semua orang yang mencintai sepak bola," tutur Jesper Moller.
"Klub-klub itu (pendiri Liga Super Eropa) harus dikeluarkan dan saya berharap itu terjadi pada hari Jumat. Kemudian kita akan melihat bagaimana Liga Champions akan berakhir," ujar Jesper Moller.
"Selama akhir pekan, beberapa orang bernegosiasi dengan pihak lain, yang tidak adil bagi presiden UEFA. Mereka tidak bisa melakukan itu," ucap Jesper Moller.
"Tentu saja harus ada beberapa konsekuensi dari sebuah tindakan, dan, kali ini, saya pikir akan ada," tambah Jesper Moller.
European Super League atau Liga Super Eropa adalah kompetisi buatan 12 tim elite Eropa yang rencananya bergulir pada Agustus 2021.
Rincian dari 12 tim pendiri Liga Super Eropa itu adalah AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid, dan Tottenham Hotspur.
European Super League menjadi kontroversi karena dibuat atas inisiatif 12 tim pendiri tanpa melibatkan UEFA selaku organisasi induk sepak bola Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.