Proyek European Super League atau Liga Super Eropa sebenarnya sudah direncanakan sejak 2018.
Rencana itu digagas berdasar dari "kegelisahan" beberapa klub top Eropa yang ingin membuat kompetisi sendiri untuk menyaingi Liga Champions.
Keuntungan lebih besar dari hak siar maupun iklan, disebut menjadi salah satu tujuan "klub pendiri" membentuk Liga Super Eropa.
Format kompetisi Liga Super Eropa masih belum jelas. Meski demikian, sudah ada beberapa media Eropa yang membocorkannya ke publik.
Baca juga: Sejarah Chant Youll Never Walk Alone, Lagu Kebesaran Liverpool
Melansir Sky Sports, berikut gambaran singkat format European Super League:
Soal hadiah, setiap tim akan memperoleh 400 juta USD (sekitar Rp 5,8 triliun) hanya dari partisipasi. Demikian klaim dari New York Times.
Jumlah itu empat kali lebih banyak dari hadiah yang dibawa pulang oleh tim pemenang Liga Champions musim 2019-2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.