"Produser lalu bilang, 'kamu jadi diri kamu saja nanti kita lihat bagaimana respon masyarakat. Loe coba deh'".
"Akhirnya gue bilang "tapi ada risiko ya bu kalau ini akan gaduh dan saya akan di-bully masyarakat. Dia bilang 'tak apa-apa, saya akan dukung kamu'."
Oleh karena itu, Valentino menekankan bahwa dia tak takut tidak ada kerjaan bila di-bully masyarakat.
Gaya membawa pertandingannya yang tidak konvensional bahkan membuatnya harus berkorban di rumah.
Baca juga: Bos Baru Wayne Rooney Tegaskan Keinginan Beli Klub Liga 1 Indonesia
Ia mengakui kalau anggota keluarganya sendiri pun tak menikmati gaya nyeleneh tersebut.
"Kak Rosi, semua di rumah saja baik keluarga gue dari sebelum nikah sampai sekarang istri gue dan anak-anak gue, ga mau tuh nonton gue!" ujarnya yang disambut dengan tawa gelak oleh Rosiana Silalahi.
"Ini tidak tahu kan, pemirsa tidak ada yang tahu. Mereka pada geli, kalau Bahasa Sunda 'geuleuh'.
"Jijik banget sih denger kamu ngomong begitu", tutur Valentino menirukan suara istrinya.
Ia mengaku sang istri telah mengetahui reaksi publik terhadap caranya membawakan siaran sepak bola sejak pertama menuai perhatian pada 2013.
Namun, kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya.
"Kemarin dia nanya lagi ke gue, 'Val ini kok rame lagi yah tetapi kenapa sekarang lebih jahat yah komen-komennya?"
"Ini concern saya. Anak saya sekarang sudah tiga dan yang dua sudah bisa baca media sosial."
"Ketika dia baca yang kritik, gue dah bilang, bapak loe emang begitu. Itu sudah biasa"
"Namun, kalau sudah kata-kata kasar dan gue harus jelasin, kayanya ini sudah tidak bagus deh nih buat anak-anak gue."
Pada acara sama, Valentino mengaku juga masih di-blacklist oleh beberapa televisi Indonesia sampai sekarang ini.
Baca juga: Dapat Lampu Hijau dari Presiden, Bos Persib Optimistis Liga 1 2021 Akan Bergulir