"Perbedaan antara keluar dari fase grup Liga Champions dan menjadi juara adalah sekitar 50 juta pound per musim plus uang hadiah tambahan," tutur Kieran Maguire, pakar keuangan sepak bola.
"Baru kemudian uang bonus sponsor dan penjualan tiket masuk."
"Jika Haaland bergabung dan membawa timnya juara Liga Champions satu atau dua kali, barulah secara finansial investasi klub tersebut menguntungkan," lanjutnya.
Baca juga: Raiola dan Ayah Haaland Hari ini di London, Bertemu Perwakilan 4 Tim
Dan Haddad, kepala strategi komersial di Octagon, suatu agensi hiburan, olahraga, dan musik, mengatakan hal serupa.
Kedatangan Haaland hanya bisa menguntungkan suatu klub apabila ia bisa memberikan trofi bagi tim barunya.
Menurutnya, pemain berusia 20 tahun itu belum di level seperti Cristiano Ronaldo.
CR7 menjadi bintang instan karena status sebagai ikon global saat Juventus mendatangkannya pada 2018.
"Kita bisa melihat dampak langsung dengan Juventus dan Ronaldo. Merek-merek yang mungkin tak memilih berpartner dengan Juventus atau ke Serie sebelum ini berubah pikiran," ujarnya.
"Suatu brand mungkin berbicara ke tiga atau empat klub dan kehadiran Ronaldo di Juventus membuat mereka memilih Bianconeri."
"Hal serupa juga berlaku bersama Messi di Barcelona."
"Saya percaya Haaland belum mencapai level tersebut. Saya tak bisa melihat suatu merek memilih Man City hanya karena Haaland id sana," tuturnya.
"Saya lihat Haaland belum di level tersebut."
Sementara, penjualan jersey juga masih jauh dari menutupi pengeluaran klub untuk Haaland.
Struktur perjanjian klub dengan penyedia aparel membuat setiap klub kurang lebih mendapatkan sekitar 5 pound (100 ribu rupiah) untuk setiap jersey yang terjual.
Artinya, Man City perlu menjual hingga 200.000 jersey hanya untuk menutup gaji Haaland per pekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.