"Kami mencari di internet, melihat nama Hartono. Langsung mencari di Forbes. Baru sadar siapa Pak Hartono ini, orang terkaya ke-54 di dunia."
"Kita harus melihat apakah mereka serius, apakah mereka memberikan apa yang kita butuhkan?" ujar seorang fans lain.
"Memang Hartono orang kaya tapi apakah mereka membelanjakannya?"
Namun, ada pandangan dari fans yang tidak mempedulikan dari mana asal para pemilik baru asalkan mereka peduli dan tahu caranya untuk membawa klub maju.
"Hal terpenting adalah bukan kamu tahu sepak bola atau tidak. Namun, apakah kamu punya mentalitas pemenang atau tidak. Orang Amerika atau bukan, penting untuk mengetahui bahwa di Como kamu perlu menang," ujarnya.
5. Mendatangkan Pemain yang Pernah Dipenjara
Salah satu pemain yang Como 1907 datangkan pada awal era kepemilikan Grup Djarum adalah pemain asal Maroko Ismail H'Maidat. Perekrutannya diusulkan oleh Direktur Sepak Bola klub, Charly Ludi.
Como mendatangkannya secara bebas transfer setelah ia memperkuat Westerlo di Liga Belgia dua musim sebelumnya.
Satu hal yang menarik adalah H'Maidat didatangkan Como walau ia pernah dipenjara karena terlibat dalam perampokan.
Namun, ia mengatakan semua tuntutan telah dijatuhkan dan ia hanya terlibat karena kejahatan dilakukan dengan mobilnya.
"Jika seseorang telah melakukan kesalahan dan membayar hutanngnya kepada masyarakat, pada titik manakah Anda memberi mereka kesempatan lagi?" Tutur Gandler menjustifikasi kedatangan sang pemain.
"Saya percaya Charlie, dia telah mengarungi perjalanan sepak bola dari bawah sekali hingga ke Serie A. Saya yakin dia tak akan membawa pemain ke saya bila tidak benar-benar percaya kepadanya," lanjut Gandler.
"Itu adalah masa terkelam dalam hidup saya dan saya tak ingin memikirkannya lagi," ujar Ismail.
Kedatangan Ismail mendapat dukungan dari kiper Davide Facchin yang juga percaya dengan kemampuan sang pemain.
"Pengalamannya bisa sangat melukaimu karena menghabiskan 11 bulan (di penjara ) hanya berpikir satu hal akan mengubah sesuatu di otakmu," tuturnya.
"Saya jelas melihat bakat besar dalam diri Ismael. Namun, saya juga melihat orang yang butuh bantuan, seseorang yang bisa dekat dengannya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.