"Mengapa Como? Itu saya dengar terus-menerus. Namun, bagi saya, untuk setiap alasan Anda tidak memberi Como, saya akan memberi 10 alasan kenapa harus membeli Como," ujar Gandler.
"Kenyataannya adalah walau kondisi stadion seperti ini dan sejarah kebangkrutan yang telah dialami, ada sesuatu yang sangat istimewa. Itu yang membuat kami membeli klub ini."
"Potensinya di sini sangat masif, ini adalah lokasi impian dan tempat impian. Jika dilakukan dengan benar, di mana kami memenuhi semua kewajiban dan kebutuhan fans, projek ini dan benar2 menjadi sesuai istimewa."
Michael Gandler juga mengatakan bahwa tantangan yang mereka hadapi adalah memiliki pasar mewah dan menyatukannya dengan kalangan kelas pekerja.
"Itu adalah dikotomi yang kami coba celesaikan tanpa mengasingkan penggemar yang merasa bukan jadi klub mereka lagi karena sudah jadi klub mewah."
"Tantangannya adalah bagaimana menciptakan merek gaya hidup ini yang lebih kelas atas mewah tanpa mengasingkan orang-orang yang mengatakan padaku bahwa 12 euro per laga terlalu banyak."
3. Kisah Gianluca Zambrotta dan Como 1907 Pabrik Pemain Italia
Salah satu hal yang membuat acara dokumenter ini, walau hanya di episode pertama, sangat menarik adalah banyaknya narasumber yang mereka wawancarai.
Contohnya adalah Enrico Levrini, seorang ahli sejarah klub.
"Como adalah klub bersejarah, berusia 112 tahun. Periode krusial kami adalah pada 1980 dan 1990. Kami disebut Pabrik Italia. Beberapa alumnus kami adalah Gianluca Zambrotta, Marco Tardelli, Stefano Borgonovo," tuturnya.
"Setiap tahun kami akn menciptakan 2-3 pemain juara yang kami jual ke klub-klub terbesar. Ini membuat kami bisa membiayai diri sendiri."
Zambrotta sendiri tampil di episode pertama serial dokumenter tersebut. Ia menceritakan kekuatan ikatannya dengan Como.
"Saya memulai petualangan di Como pada tahun 1989 ketika masih di sektor junior. Saya adalah ball boy di sini selama pertandingan-pertandingan liga," tutur Zambrotta.
"Como 1907 jelas berada di tempat sangat bagus selama tahun-tahun itu. Klub sangat kompetitif di sisi olahraga, sektor junior, memiliki kemepmimpinan kuat."
4. Para Fans "Googling" Nama Bambang Hartono
Perspektif lain yang ditampilkan pada episode pertama serial dokumenter ini adalah dari kacamata para fans.
Salah satu dari mereka mengatakan bahwa mereka mencari tahu segala hal tentang Keluarga Hartono setelah berita takeover muncul.
"Kami sangat terkejut ketika mengetahui pemilik baru Como adalah perusahaan Indonesia yang sangat kuat. Kami sempat bertanya-tanya bagaimana mungkin sebuah perusaaaan Indonesia akan berinvestasi di sepak bola kami? Di klub kami?" ujar fans bernama Andrea Villa.