Panpel Pastikan Gempa Malang Tak Ganggu Laga Piala Menpora

MALANG, KOMPAS.com - Panpel Malang memastikan gempa M 6,7 yang mengguncang Kabupten Malang pada Sabtu (10/04/2021) siang tidak mengganggu jalannya babak perempat final Piala Menpora 2021.

Persija Jakarta akan menghadapi Barito Putera di Stadion Kanjuruhan, Malang, pukul 18.15 WIB.

Walau sempat terjadi kepanikan di Stadion Kanjuruhan, situasi terkini dilaporkan sudah kondusif sehingga laga Piala Menpora 2021 bisa bergulir

“Di stadion memang sempat terjadi kepanikan, tetapi sudah bisa diantisipasi dan kembali normal. Kami siap menggelar pertandingan kedua babak perempat final Piala Menpora 2021,” ujar Media Officer Arema, Sudarmaji, kepada Kompas.com.

Sudarmaji membenarkan memang seluruh kegiatan persiapan pertandingan berhenti total tak lama setelah gempa.

Seluruh staf panitia pelaksana langsung meninggalkan pekerjaannya untuk menyelamatkan diri begitu pula dengan pemain-pemain yang akan bertanding.

Baca juga: Berita Foto: Pemain PSM Berhamburan ke Jalan Saat Gempa Malang Terjadi

Sempat terjadi kepanikan sampai pemain berlarian ke jalan keluar dari penginapannya.

Namun, hal tersebut tidak menjadi kendala. Setelah guncangan berakhir, proses persiapan pertandingan kedua dilanjutkan.

Sejauh ini Sudarmaji mengkonfirmasi persiapan sudah rampung dan Stadion Kanjuruhan siap digunakan.

Begitu pula kedua tim yang akan bertanding. Semua sudah dalam kondisi tenang dan siap untuk melanjutkan turnamen.

“Tidak ada kendala, tapi memang semua memaklumi ketika ada kepanikan semua harus keluar dari stadion. Itu menjadi prosedur untuk menyelamatkan diri,” ujar Sudarmaji.

“Komunikasi sudah terjadi antara panitia yang ada di Stadion Kanjuruhan maupun yang bertugas di beberapa hotel tempat pemain menginap.”

“Jadi, tidak ada kendala apapun,” imbuhnya.

Baca juga: Malang Diguncang Gempa, Pemain PSM dan Barito Putera Berhamburan Selamatkan Diri

Di sisi lain, Sudarmaji menyinggung pemeriksaan kondisi fisik stadion pascagempa menemukan beberapa titik keretakan.

Namun, butuh analisis lebih lanjut apakah keretakan tersebut akibat gempa atau karena usia Kanjuruhan yang sudah masuk usia renovasi.

“Memang ada beberapa titik, tapi kami tidak tahu keretakan akibat gempa atau tidak. Kami masih belum bisa memastikan,” pungkasnya.