KOMPAS.com - Persebaya Surabaya tumbang 0-1 dari PS Sleman di pertandingan pamungkas babak Grup C Piala Menpora 2021, Rabu (7/4/2021) malam.
Meskipun gagal meraih poin, Persebaya berhasil lolos ke babak 8 besar bersama dengan PSS.
Persebaya total mengoleksi tujuh poin dari dua kemenangan, satu imbang dan satu kekalahan.
Tim asuhan Aji Santoso itu lolos dari babak penyisihan Grup C dengan status runner-up karena kalah head to head dari PS Sleman.
Di sisi lain, lolosnya Persebaya dibarengi dengan sederet fakta unik yang menyertainya.
Baca juga: Jadwal Perempat Final Piala Menpora 2021, Laga Klasik Persib Vs Persebaya
Persebaya menjadi satu-satunya tim dari total lima tim Jawa Timur yang berhasil lolos ke babak 8 besar.
Sementara itu, empat lainnya gugur di fase grup dan bahkan mendapatkan sorotan atas hasil minor yang mereka dapatkan.
Rival mereka, Arema FC, selesai sebagai tim juru kunci Grup A. Padahal, tim berjuluk Singo Edan itu dikenal sebagai tim spesialis pramusim.
Hasil ini sekaligus menjadi rekor terburuk Arema FC karena biasanya tim kebanggaan Aremania ini minimal bisa menembus 8 besar turnamen pramusim.
Baca juga: Kandas di Piala Menpora, Arema FC Rombak Tim, Termasuk Pelatih
Sementara itu, Persik Kediri, Persela Lamongan, dan Madura United terkena imbas dari ketatnya persaingan di Grup C bersama PS Sleman dan Persebaya Surabaya.
Ketiganya kompak mengoleksi empat poin dari dari empat pertandingan yang mereka jalani.
Sebenarnya, peluang mereka masih terbuka andai saja Persebaya berhasil memenangi pertandingan melawan PS Sleman.
Tak pasang target tinggi, Persebaya memutuskan untuk tampil dengan kekuatan full pemain lokal.
Tim berjuluk Bajul Ijo itu ingin menjadikan Piala Menpora sebagai bahan pemanasan dan mengasah pengalaman pemain, khususnya pemain-pemain muda.
Namun, di luar dugaan, tanpa dibebani target, pemain Persebaya Surabaya bermain sangat lepas.