Piala Menpora 2021 Sempat Diterpa Isu Rasial, Ketum PSSI Angkat Bicara

BANDUNG, KOMPAS.com - Isu rasial sempat mewarnai penyelenggaraan Piala Menpora 2021. Korbannya adalah penyerang PSM Makassar, Patrich Wanggai.

Mantan pemain Persib Bandung itu diterpa cacian dan hinaan bernada rasial dari sejumlah oknum suporter di kolom komentar media sosial Instagram pribadinya.

Peristiwa tersebut terjadi usai laga PSM vs Persija Jakarta dalam pertandingan pekan pertama penyisihan Grup A Piala Menpora 2021.

Banyak pihak mengecam tindakan oknum suporter tersebut. Apapun alasannya, tindak-tanduk rasialisme tidak bisa dibenarkan apalagi dalam dunia sepak bola.

Baca juga: Bantu PSM Kalahkan Persija, Patrich Wanggai Dapat Serangan Rasialis

Ketua Umum PSSI, Moch Iriawan pun angkat bicara terkait adanya isu rasial dalam penyelenggaraan Piala menpora 2021.

Iriawan sangat menyayangkan kejadian tersebut. Oleh karena itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua pihak agar kejadian tersebut tak lagi terulang.

"Tentunya ini menjadi pembelajaran. Alhamdulillah kami sudah koordinasikan dengan pihak klub yang ada, kemudian dengan direktorat suporter kami," kata Iriawan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (01/04/2021).

"Kami akan terus berkomunikasi dan tidak kami inginkan masalah rasialisme itu. Sudah kami komunikasikan sehingga nanti tidak ada lagi," sambung dia.

Lebih lanjut Iriawan juga mengimbau kepada seluruh suporter untuk menunjukkan fanatisme terhadap klub kebanggaannya dengan cara positif dan beradab.

Jangan sampai fanatisme disalurkan ke arah negatif, seperti saling cela atau bahkan sampai melakukan tindakan rasis.

Baca juga: Piala Menpora 2021 - Patrich Wanggai Kena Serangan Rasisme, Manajemen PSM Surati PSSI

PSSI bertekad untuk terus memerangi isu-isu rasial dalam sepak bola, khususnya di sepak bola Indonesia.

Bahkan, sebagai efek jera, tidak menutup kemungkinan PSSI akan memberikan sanksi kepada klub yang suporternya melakukan tindakan rasialisme.

"Kita semua sama ciptaan tuhan, kita boleh fanatik terhadap klub, tetapi kita tidak boleh melakukan hal seperti itu," tutur Iriawan.

"Kami sudah komunikasikan apakah akan ada sanksi untuk klub, sedang didiskusikan. Kalau itu memang tidak terkait dengan klub, itu hanya soal suporter," tegas dia.