MALANG, KOMPAS.com - Arema FC gagal total di Piala Menpora 2021. Performa tim Singo Edan mengecewakan sekalipun dihuni sejumlah nama-nama besar.
Kehadiran dua pemain asing Caio Ruan dan Bruno Smith pun dinilai tidak memberikan dampak besar.
Didatangkan untuk menunjang tim, keduanya justru tampil tidak sesuai ekspetasi.
Caio dan Bruno dianggap tidak lebih baik dari pemain andalan Arema macam Feby Eka, Kusheda Hari Yudo, dan Bagas Adi Nugroho.
Fakta ini pun membuat manajemen dan tim pelatih berunding kembali mengenai duo Brasil tersebut.
Baca juga: Fakta Unik Piala Menpora, Mitos Manahan Rusak Rekor Arema FC di Turnamen Pramusim
Pelatih Arema FC, Kuncoro, enggan menghakimi kedua pemain asingnya.
Sebagai mantan pemain, dia menyadari ada proses-proses yang harus dilalui sebelum puncak performa.
Apalagi, kedua pemain asing tersebut sempat bermasalah pada masa persiapan.
Bruno Smith hanya latihan sebentar bersama tim karena tertahan du karantina setelah datang dari negaranya.
Sementara, Caio Ruan berkutat dengan cedera yang ia dapat di latihan perdana.
Namun, sebagai pelatih dia juga harus realistis karena keputusan saat ini akan berdampak pada Arema FC selama satu musim ke depan.
“Ini kan justru seleksi pemain asing, jadi belum tentu kami kontrak. Caio mainnya juga masih bingung. Kemarin juga kebobolan dan masih sakit juga kondisinya,” ujar Kuncoro.
Baik Bruno Smith dan Caio Ruan mendapatkan banyak kesempatan untuk membuktikan diri.
Baca juga: Faktor Penentu Barito Taklukkan Dominasi Arema FC
Tercatat nama Bruno tampil di tiga pertandingan Arema FC. salah satunya kala ia turun penuh pada pertandingan lawan Tira Persikabo.
Sementara, Cairo Ruan tercatat tampil dua kali saat melawan Tira Persikabo dan Barito Putera.
Namanya tidak ada di line up pada laga terakhir melawan PSIS.
Kuncoro juga menuturkan bahwa tidak patut menjadikan pemain asing yang tampil kurang maksimal sebagai kambing hitam atas kegagalan di turnamen pramusim ini.
Sebagai tim, kekalahan di setiap pertandingan adalah tanggung jawab semua pemain dan tim pelatih.
Setidaknya, tersingkir lebih cepat dari Piala Menpora membuat manajemen dan tim bisa lebih cepat mengukur kekuatan dan kelemahan.
“Yang jelas ini kan masih seleksi, mungkin manajemen punya penilaian sendiri. Jadi, kami sudah melihat kualitas pemain asing. Hikmahnya itu,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.