KOMPAS.com - Bayern Muenchen mencatat sensasi kala memukul Stuttgart 4-0 kendati hanya mentas dengan 10 pemain. Rekor? Tunggu dulu, AC Milan pernah berbuat lebih hebat.
Fenomena menarik muncul pada pekan ke-26 Bundesliga 2020-2021 saat Bayern Muenchen melibas Stuttgart 4-0 di Stadion Allianz Arena, Sabtu (20/3/2021).
Kemenangan via skor mencolok tersebut muncul meski Bayern Muenchen cuma mentas dengan 10 orang sejak menit ke-12!
Angin seperti tak berpihak kepada Die Roten, julukan Bayern Muenchen, saat Alphonso Davies mendapatkan kartu merah dari sang pengadil pada menit ke-12.
Amanat pengusiran muncul setelah wasit meninjau tayangan ulang kejadian pelanggaran Alphonso Davies kepada Wataru Endo.
Bukannya bikin jeblok, episode pengusiran Alphonso Davies seperti tak berefek apa-apa kepada Bayern Muenchen. Die Roten tetap ganas.
Baca juga: Hasil Bundesliga - Lewandowski Menggila untuk Bayern, Haaland dkk Tertahan
Buktinya, seluruh gol kemenangan pasukan arahan Hansi Flick tercipta kala tim hanya mentas dengan 10 pemain di lapangan!
Gol penentu tripoin Bayern Muenchen atas Stuttgart diproduksi oleh Robert Lewandowski (3 gol) dan Serge Gnabry.
Lewandowski mengemas gol pada menit ke-17, 23, dan 39. Sementara, Serge Gnabry menjebol gawang Stuttgart kala laga berusia 22 menit.
Apakah fenomena brilian yang diukir Bayern saat bersua Stuttgart adalah sejarah baru dalam sejarah sepak bola modern?
Bicara soal menang telak via margin empat gol saat mentas dengan 10 pemain, Die Roten bukanlah tim pertama yang melakukannya.
Jagoan asal Italia, AC Milan, juga pernah melalui pengalaman identik dengan Bayern Muenchen.
Bahkan, AC Milan boleh dibilang lebih hebat karena bisa memproduksi gol lebih banyak kendati cuma menurunkan 10 orang di lapangan.
Oggi il #Bayern Monaco ha battuto 4-0 lo Stoccarda, segnando tutti i gol dopo essere rimasto in 10 per l'espulsione di Davies al 12'. E' record?
No, il 17 gennaio 1988 il primo #Milan di Sacchi fece ancora meglio, rifilando un 5-0 al Como dopo l'espulsione di Tassotti al 18'. pic.twitter.com/6JuulJCoV1
— Giuseppe Pastore (@gippu1) March 20, 2021
Kejadian itu muncul pada 17 Januari 1988, ketika AC Milan masih dilatih peracik taktik revolusioner, Arrigo Sacchi.
I Rossoneri, julukan AC Milan, waktu itu menyikat Como lima gol tanpa balas kendati sejak menit ke-18 kalah jumlah pemain dari sang lawan.