Piala Menpora 2021, Singo Edan Tak Bergantung Pada Pemain Asing

SOLO, KOMPAS.com - Jelang laga perdana Piala Menpora 2021, Arema FC masih dihadapkan dengan masalah kesiapan pemain asingnya.

Kendati demikian hal tersebut tidak akan menjadi hambatan karena komposisi pemain lokal musim ini sangat menjanjikan.

Arema FC memiliki dua pemain asing, yakni bek Caio Ruan dan gelandang Bruno Smith. Keduanya direkrut pada akhir tahun 2020 dan dipertahankan di skuad musim 2021.

Sayangnya debut keduanya di Piala Menpora ini bakal terhambat karena masalah kondisi fisik. Bruno Smith diketahui terlambat bergabung latihan karena harus menjalani proses karantina setiba dari Brasil.

"Kalau Bruno kondisinya masih 50 persen, saya bilang 50 karena kondisinya baru saja karantina,” kata pelatih Kuncuro.

“Kalau masalah skill kami percaya, cuma masalah stamina. Main bola butuh stamina,” imbuhnya.

KOMPAS.com/Suci Rahayu Pemain asing Arema FC Caio Ruan menepi karena ada masalah dengan otot pahanya ditengah latihan perdana bersama untuk persiapan Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (22/02/2021) sore.

Sementara bek Caio Ruan masih berkutat masalah cedera paha yang didapatkan saat latihan perdana. 

“Untuk Caio Ruan dia kan mulai awal sudah cedera,kemarin dia coba pelan-pelan baru mulai gabung latihan tim,” ucap pelatih yang karib disapa Abah Kun tersebut.

Meskipun demikian keduanya tetap diboyong ke Solo walaupun belum bisa dipastikan bisa diturunkan atau tidak.

Di sisi lain Kuncoro cukup tenang karena banyak pemain lokal yang mampu menutup peran yang ditinggalkan Caio Ruan dan Bruno Smith.

Di Piala Menpora ini tim pelatih cukup percaya diri dengan komposisi pemain lokal Arema FC. Khususnya di sektor serang yang diisi duo bomber asal Malang, Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo.

Kehadiran keduanya pun dirasa cukup mencukupi kebutuhan lini serang Singo Edan. Bahkan disebut keduanya menjadi alasan manajemen untuk menunda perekrutan penyerang asing musim ini.

Kuncoro pun membuka kemungkinan untuk bermain total attack khas Singo Edan .

“Insyaallah kalau saya lihat karakter dua striker Yudo sama Dedik ini berkarakter sebagai striker pembunuh.”

“Kita nanti ya strateginya kadang menduetkan kadang satu-satu. Untuk mempertajam sektor striker ini kadang-kadang kami pakai dua striker. Untuk besok kita lihat kondisi besok,” pungkasnya.