KOMPAS.com - Presiden terpilih Barcelona, Joan Laporta, menapak jalan terjal jelang sebelum resmi menjalankan tampuk kekuasaan klub mulai pekan depan.
Joan Laporta sudah kehilangan salah satu nama dari kabinet pilihannya, setelah salah satu wakil presiden, yakni Jaume Giro, mengundurkan diri dari posisinya.
Seperti dilansir dari Diario Sport, Jaume Giro mengajukan pengunduran diri pada pekan ini dengan alasan memprioritaskan kegiatan bisnis pribadinya di Inggris.
Awalnya, nama Jaume Giro dipersiapkan oleh Joan Laporta untuk mengisi posisi sebagai wakil presiden bidang keuangan dalam hierarki kepengurusan Barcelona.
Namun, belakangan adanya beban finansial seiring situasi pandemi Covid-19 yang melanda Spanyol diperkirakan membuat Giro merasa gentar menjalankan tugas tersebut.
Baca juga: Profil Joan Laporta, Pengacara yang Pimpin Era Tersukses Barcelona
Berdasarkan sejumlah sumber, terdapat perbedaan pandangan antara Laporta dan Giro mengenai pengambilan keputusan penting dalam alur keuangan Barcelona pada masa mendatang.
Tanggung jawab mengenai pengelolaan keuangan klub, menurut Giro, berada di tangannya sebagai Wakil Presiden klub.
Di sisi lain, Laporta menginginkan CEO baru Barcelona, Ferran Reverter, ambil bagian secara besar dalam pengambilan keputusan terkait sektor finansial tim.
Kedua belah pihak, baik Giro maupun Laporta, akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan potensi kerja sama dalam kepengurusan baru Barcelona nantinya.
Baca juga: Sergio Aguero Bisa Jadi Kunci Masa Depan Lionel Messi di Barcelona
Masa jabatan kedua Joan Laporta sebagai Presiden Barcelona akan dimulai pada Rabu (17/3/2021) mendatang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan