Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Tuchel soal Sistem Denda Chelsea ala Lampard: Saya Bukan Polisi

Kompas.com - 13/03/2021, 14:20 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

 

KOMPAS.com - Thomas Tuchel memperkenalkan pendekatan berbeda dari sang pendahulu, Frank Lampard, yang menerapkan bermacam aturan ketat yang disertai denda.

Chelsea tengah menikmati momen bulan madu sejak mereka meminang Thomas Tuchel sebagai pelatih per 27 Januari silam.

Mengisi pos peninggalan Frank Lampard yang dipecat dari kursi peracik strategi Chelsea, Thomas Tuchel melesatkan tim beralias The Blues kembali ke papan atas Liga Inggris.

Bersama Tuchel, Chelsea tak terkalahkan dalam 9 pertandingan teraktual di semua ajang.

Kini The Blues ada di undakan nomor empat klasemen Liga Inggris 2020-2021 via raihan 50 poin dari 28 laga.

Baru sekitar dua bulan menukangi Chelsea, Tuchel telah berhasil membawa perubahan segar.

Baca juga: Kepribadian Menarik Thomas Tuchel Iringi Kebangkitan Chelsea

Bukan cuma mengenai penerapan taktik dan strategi di lapangan, tapi juga soal pemberlakuan aturan dan denda.

Berbeda halnya dengan Frank Lampard, Tuchel tak terlalu rewel soal sistem denda di Chelsea.

Seperti yang sudah tersebar di media, semasa era kepelatihan Lampard Chelsea menerapkan sistem denda yang sangat detail.

Contohnya, pemain The Blues bakal didenda uang senilai 20 ribu pound (sekitar 400 juta rupiah) andai telat datang berlatih.

Apabila telepon Olivier Giroud dkk berbunyi saat sesi makan bersama atau pertemuan tim, denda senilai 1.000 pound (20 juta rupiah) sudah pasti menanti.

Menanggapi hal itu, Tuchel punya caranya sendiri untuk mendisiplinkan skuadnya.

“Saya percaya bahwa orang bisa datang tepat waktu karena sebuah tim itu seperti keluarga. Jika Anda ingin hidup bersama dengan harmonis, semua orang perlu menerima nilai-nilai tertentu tentang bagaimana keluarga tersebut dijalankan,” kata Tuchel yang pernah menukangi Borussia Dortmund dan PSG.

Baca juga: Edouard Mendy Ungkap Sifat Thomas Tuchel yang Sukses Buat Chelsea Bangkit

“Saya lebih percaya dan merasakan nilai-nilai yang sama itu, serta meyakinkan mereka tentang hal tersebut, daripada menerapkan aturan disertai dengan denda,” ujarnya lagi.

Bagi Tuchel, otoritas tim tak sepenuhnya menjadi milik pelatih. Para pemain dirasanya sudah cukup profesional untuk mengatur diri mereka sendiri.

“Saya tak menentang adanya denda. Namun, itu seharusnya jadi urusan ruang ganti, sesuatu yang diselesaikan oleh pemain berpengalaman. Mereka menenentukan aturan sendiri dengan denda,” ucap Tuchel.

“Semua pemain sekarang datang tepat waktu. Inilah yang jadi perhatian saya. Jika pemain datang pada pukul 10.01, 09.59, atau berapa pun, saya bukanlah polisi di sini. Saya tak akan berada di dekat jendela dan memeriksa jam,” tutur Tuchel menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com