KOMPAS.com - Joan Laporta telah resmi menjabat kembali sebagai Presiden Barcelona pada Minggu (7/3/2021).
Joan Laporta menjadi orang nomor satu di rakasasa Catalan tersebut setelah mendapat 30.184 suara pada pemungutan suara Presiden Barcelona.
Ia mengalahkan kedua kandidat presiden lainnya, Victor Font (16.679 suara) dan Toni Freixa (4.769 suara), dengan keunggulan sangat jauh.
Laporta sendiri bukanlah sosok pemimpin asing di Barcelona. Pasalnya, ia juga pernah menempati jabatan sama pada periode 2003-2010.
Baca juga: Profil Joan Laporta, Pengacara yang Pimpin Era Tersukses Barcelona
Pada periode tersebut, ia menjadi nakhoda besar Barca saat Blaugrana menjuarai serangkaian gelar bergengsi di antaranya empat titel LaLiga dan tiga Piala Super Spanyol.
Selain itu, Barcelona juga berhasil memenangi dua gelar Liga Champions dan masing-masing satu titel Copa del Rey, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Laporta juga menjadi dalang di balik regenerasi hebat skuad tim Catalan dengan mendatangkan pemain-pemain top saat itu di antaranya Deco, Samuel Eto'o, Edmilson, hingga Ronaldinho.
Baca juga: Agar Bisa Mulai Kerja di Barcelona, Joan Laporta Harus Bayar 2 Triliun Rupiah
Mereka kemudian dikombinasikan dengan para pemain akademi seperti Lionel Messi, Carles Puyol, Xavi, Andres Iniesta, Víctor Valdes, dan Oleguer.
Laporta juga yang memberi Pep Guardiola kesempatan sebagai pelatih tim utama Barcelona walau ia minim pengalaman melatih sebelumnya.
Pada akhirnya, regenerasi tersebut sukses membawa Barcelona bergelimang trofi.
Kini, Joan Laporta telah kembali menjadi presiden klub. Dirinya pun pun bak menjadi juru selamat bagi tim Catalan.
Pasalnya, beberapa tahun belakang ini pencapaian Blaugrana tidak begitu gemilang.
Satu yang terlihat adalah kegagalan juara Liga Champions dalam enam tahun terakhir, termasuk ketika tersingkir oleh Paris Saint-Germain pada babak 16 besar musim ini
Baca juga: Laporta Bakal Temani Lionel Messi dkk Hadapi Misi Sulit di Paris
Menurut para pengamat, manajemen skuad, keputusan transfer, hingga masalah non teknis menjadi faktor yang membuat prestasi Barca menurun.
Melihat kondisi Barca saat ini, Laporta pun diprediksi akan kembali melakukan perombakan dalam tim yang dipimpinnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.